Berita Viral
3 Pihak yang Tak Setuju Siswa Nakal Dimasukkan ke Barak Militer, Dedi Mulyadi Beri Sindiran Menohok
Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memasukkan siswa nakal ke barak militer menuai pro dan kontra. Siapa saja yang tak setuju?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
“Harus ditemukan pola yang paling tepat untuk memperbaiki sikap mereka sesuai dengan kebutuhan anak-anak ini seperti apa.
Kalau seperti ini dengan gaya militeristik, kayaknya malah jadi ke mana-mana,” ujar dia.
Bonnie menambahkan, akan lebih baik jika penanganan siswa bermasalah dilakukan dengan memfasilitasi serta menyalurkan minat dan bakat mereka di bidang tertentu.
Baca juga: Sosok Anggota DPRD yang Dukung Dedi Mulyadi Kirim Siswa ke Barak, Malah Minta Mereka Dilatih Tinju
Dengan demikian, aktivitas siswa bisa lebih diarahkan ke hal-hal yang positif dan terhindar dari tindakan-tindakan yang mengarah ke kriminal.
“Penyediaan fasilitas olahraga dan kesenian juga seharusnya bisa dilakukan pemerintah agar siswa-siswa bermasalah bisa menyalurkan energi dan kreativitasnya,” ucap Bonnie.
2. Prof Cecep Darmawan
Prof Cecep Darmawan, pakar kebijakan pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), mengkritik kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mengirim siswa nakal mengikuti pendidikan militer.
Prof Cecep Darmawan bahkan menyarankan Dedi Mulyadi untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut.
Menurut Cecep, untuk mengatasi masalah siswa nakal tidak harus diserahkan ke institusi lain.
Siswa nakal tetap harus ditangani oleh internal sekolah maupun keluarga karena persoalan setiap siswa berbeda-beda.
"Anak nakal itu tidak bisa diseragamkan masalahnya, beda-beda, dan TNI bukan obat dari segala penyakit," ujar Cecep saat dihubungi, Selasa (29/4/2025).
Meski begitu, Cecep mengapresiasi upaya baik dari Dedi Mulyadi yang ikut turun tangan menyelesaikan permasalahan siswa nakal atau yang tidak bisa dibina.
Sebaiknya, kata dia, pola pembinaan terhadap siswa nakal bukan dengan cara militeristik, tetapi dengan menerapkan pendidikan bela negara semisal mengadopsi Resimen Mahasiswa (Menwa).
Pola pendidikan tersebut bahkan telah diamanatkan oleh pemerintah pusat melalui Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
"Di situ dijelaskan ada Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) namanya, mungkin maksudnya (Dedi Mulyadi) ke situ. Bukan pendidikan militer pada siswa tetapi seperti Menwa," kata Cecep.
berita viral
Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat
Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Kekayaan Wahyudin Moridu Anggota DPRD Gorontalo yang Berucap Mau Merampok Uang Negara |
![]() |
---|
Duduk Perkara Wali Kota Prabumulih Arlan Copot Kasek Roni, Akui Salah usai Dipanggil Kemendagri |
![]() |
---|
3 Rekam Jejak Wahyudin Moridu Anggota DPRD Gorontalo yang Viral Berucap Mau Merampok Uang Negara |
![]() |
---|
Dua Orang yang Dilaporkan Hilang Usai Demo Jakarta Ditemukan, Ternyata Merantau |
![]() |
---|
Alasan Menkeu Purbaya Tolak Program Tax Amnesty Berlanjut, Singgung Kredibilitas dan Pilih Fokus Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.