Kesaksian Korban Predator Anak Dukun Desa di Mojokerto : Diancam Pelaku Jadi Kembang Bayang
Korban predator anak dukun desa di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mulai berani berbicara
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
Pelaku juga menghubungi korban melalui WhatsApp (WA) dengan ancaman, akan membinasakan keluarganya.
"Bisa lepasnya, anak saya sudah tidak mau kalau dipanggil (EY) saat jadwal jemaah doa. Ya tetap diancam begitu lewat WA, tapi langsung dihapus, jadi tidak ada barang bukti," tuturnya.
Korban tersebut, adalah anak kedua dari lima bersaudara. Hingga kini, korban mengalami trauma jika mengingat peristiwa kelam yang dialaminya semasa SMP itu.
Alasan putrinya berani berbicara menjadi saksi, agar pelaku EY dihukum berat.
"Anaknya sekarang jadi murung, seperti ketakutan sendiri dan berangkat kerja minta diantar ayahnya. Semoga pelaku di penjara seberat-beratnya," tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, orang tua siswi kelas 6 SD, TB (32) mengatakan bahwa EY sudah banyak memakan korban, mulai dari anak di bawah umur, remaja hingga dewasa, namun baru terbongkar setelah dirinya melaporkannya ke polisi.
"Korbannya banyak, kalau tepatnya saya tidak tahu persisnya berapa, kemungkinan ada lebih dari 8," ucap pria 32 tahun tersebut.
TB juga mengungkapkan, putrinya juga diancam pelaku EY agar tidak menceritakan ke orang lain terkait perbuatannya.
"Diancam tidak boleh bilang ke ayah dan ibu supaya tidak ramai, kalau cerita nanti Pak De ditangkap polisi," tukasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.