DLH Bangkalan Masih Bingung Buang Sampah 5 Tahun Terakhir, Warga Mulai Rutin Hadang Truk Pengangkut
Setelah berjalan sekitar dua pekan, warga kemudian menolak dengan cara menghadang laju truk sampah pada 27 Juli 2023 silam.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
Penutupan dilakukan karena Pemkab Bangkalan dinilai tidak serius dalam upaya mengelola sampah. Sehingga tumpukan sampah menebar bau dan mencemari sumber mata air warga.
Sejak saat itu, DLH berpindah-pindah membuang sampah dengan sistem sewa. Seperti halnya di Desa Bunajih, Kecamatan Labang untuk dijadikan TPA dengan nilai kontrak sekitar Rp 400 juta per tahun hingga Maret 2022.
Berakhirnya masa sewa, DLH harus angkat kaki dan berpindah menempatkan sampah. Seperti halnya di kawasan Wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah.
Setelah berjalan sekitar dua pekan, warga kemudian menolak dengan cara menghadang laju truk sampah pada 27 Juli 2023 silam.
Setelah itu, tempat pembuangan sampah dilakukan DLH dengan cara berpindah-pindah dan mendapatkan penolakan warga. Mulai dari Kecamatan Kwanyar, Tanjung Bumi, Arosbaya, hingga yang terbaru di Kecamatan Klampis.
Keberadaan TPS 3R yang digaungkan DLH Bangkalan selama ini tidak sebanding dengan semakin tingginya produksi sampah setiap tahunnya. Hingga tahun 2021, produksi sampah di Bangkalan telah menyentuh 60 ton per hari.
Tumpukan sampah sempat terkonsentrasi di beberapa titik, bahkan Kota Bangkalan ibarat dikepung sampah pada 23 Juli 2023 silam.
Tumpukan-tumpukan sampah terkonsentrasi di belakang Stadion Gelora Bangkalan, Jalan Letnan Sunarto, hingga di Jalan RA Kartini. Setelah ramai menjadi sorotan warga, DLH kini membuang sampah ke Desa Ombul, Kecamatan Arosbaya.
Menanggapi video viral warga menghadang laju truk sampah di Kecamatan Klampis, Wakil Bupati Bangkalan, Moch Fauzan Ja’far mengungkapkan, persoalan sampah memang masih menjadi pekerjaan rumah pemda saat ini.
“Untuk di Kecamatan Klampis, pembuangan itu tepatnya berada di Desa Bulung, dengan yang punya lahan dan kepala desa tidak ada masalah. Termasuk dengan masyarakat sekitar juga tidak ada masalah karena mempekerjakan warga sekitar,” ungkap Fauzan kepada SURYA.
Ia memastikan telah terjadi miskomunikasi di lapangan sehingga berujung penghadangan truk sampah oleh warga. Saat ini, lanjutnya, sedang dilakukan konsolidasi sambil menunggu dari pemerintah untuk memfinalkan lahan permanen untuk sampah.
Pekerjaan rumah soal sampah, lanjutnya, nantinya tidak hanya dibuang begitu saja meski di sana ada petugas pemulung. Pemkab Bangkalan ingin pengolahan, treatmen, dan prinsip pembuangan residu akhir yang maksimal.
"Sehingga tidak menimbulkan bau, sejauh ini memang belum maksimal treatmennya. Saya juga mohon maaf karena urusan sampah ini tidak sederhana, sebenarnya bisa bernilai sangat ekonomis,” pungkas Fauzan. *****
persoalan sampah di Bangkalan
warga hadang truk sampah
DLH Bangkalan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Bangkalan tidak punya TPA
pembuangan sampah nomaden
Bangkalan dikepung sampah
truk sampah
Wabup Bangkalan Moch Fauzan Jafar
TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Rec
Bangkalan
Gresik United Bakal Gelar Uji Coba dengan Perseba Bangkalan |
![]() |
---|
Setelah Sumenep, Bangkalan Mati-Matian Cegah Status KLB Campak Setelah 1 Dari 548 Suspek Meninggal |
![]() |
---|
Dinkes Bangkalan : 17 Pasien Anak di RSUD Syamrabu Belum Pasti Positif Campak |
![]() |
---|
Tradisi Cocogen Sambut Kelahiran Nabi Muhammad SAW di Bangkalan, Jalin Silaturahim Dan Berbagi Buah |
![]() |
---|
Ngeri Wabah Campak di Sumenep, Masyarakat 18 Kecamatan di Bangkalan Sambut Antusias Vaksinasi Balita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.