Apresiasi Program Sajadah 2024 di Ponpes Al-Hasun Kota Kediri, Kadinkes Jatim: Levelnya Sangat Baik

Kepala Dinkes Jatim, Prof Dr dr Erwin Astha Triyono, mengunjungi Pondok Pesantren Al-Hasun Kota Kediri di Kelurahan Bangsal.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: irwan sy
Luthfi Husnika/TribunJatim.com
SISTEM KESEHATAN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Prof Dr dr Erwin Astha Triyono (empat dari kanan), mengunjungi Pondok Pesantren Al-Hasun di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (16/4/2025). Erwin menilai sistem kesehatan di Ponpes Al-Hasun sudah berada pada level yang sangat baik. 

SURYA.co.id, KEDIRI - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Prof Dr dr Erwin Astha Triyono, mengunjungi Pondok Pesantren Al-Hasun di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (16/4/2025).

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian monitoring atas pelaksanaan Program Santri Jatim Sehat dan Berkah (Sajadah) di tahun 2024.

Dalam kunjungannya, Erwin menilai sistem kesehatan di Ponpes Al-Hasun sudah berada pada level yang sangat baik.

"Kami melihat langsung bagaimana penanganan kesehatan di sini dilakukan dengan sangat baik, bahkan bisa disebut excellent. Diskusi awal tadi juga sudah menyentuh paradigma sehat, lalu kita melihat poskestren putra dan putri juga sangat terorganisir," kata Erwin.

Tak hanya itu, ia menyoroti rendahnya tingkat kunjungan santri ke pos kesehatan sebagai tanda positif dari kondisi kesehatan mereka.

Hal ini dianggap sebagai indikator keberhasilan pesantren dalam menjaga kebugaran para santrinya.

"Yang patut dicatat, kunjungan santri ke layanan kesehatan tidak banyak. Ini berarti kondisi kesehatannya terjaga. Di sisi lain, kami juga melihat program pemberian tablet tambah darah untuk santriwati dijalankan dengan maksimal dan diawasi dengan baik," jelasnya.

Saat memantau fasilitas yang tersedia, Erwin turut meninjau kamar santri dan menilai lingkungan asrama cukup bersih, sehat, serta memenuhi standar kenyamanan.

"Tempat tinggal para santri luar biasa bersih, ventilasi bagus, pencahayaan alami juga cukup. Kalau semua pondok bisa seperti ini, maka akan menjadi fondasi kuat bagi santri untuk belajar ilmu agama maupun kehidupan," tuturnya.

Aspek gizi para santri pun tidak luput dari perhatian.

Erwin mengapresiasi penerapan pola makan sehat dan gizi seimbang yang diterapkan di Ponpes Al-Hasun.

"Kami melihat kualitas nutrisi sangat baik. Saya mengajak santri untuk menjauhi makanan cepat saji dan kembali ke pola makan sehat. Komposisi gizinya jelas: nasi, protein, serat, semua pas. Ini penting agar mereka tumbuh sehat dan kelak bisa meneruskan pola makan sehat saat berkeluarga," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Erwin juga menekankan pentingnya pemberdayaan pesantren sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat di Jawa Timur.

"Pondok pesantren harus menjadi bagian dari sistem manajemen kesehatan masyarakat. Dengan jumlah pondok mencapai 4.500 lebih di Jatim, kami ingin setiap pesantren memiliki kemandirian dalam menjaga kesehatan warganya," paparnya.

Data terakhir mencatat bahwa hingga Januari 2025, terdapat 4.394 pesantren di Jawa Timur.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved