Pemodal Asing Mulai Lirik Ponorogo untuk Investasi, DPMPTSP: Triwulan III/2025 Capai Rp12 Miliar
DPMPTSP Ponorogo mengatakan nilai investasi asing yang masuk triwulan ketiga 2025 mencapai Rp 32,882 miliar.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: irwan sy
Ringkasan Berita:
- Nilai investasi di Ponorogo Triwulan III 2025 mencapai Rp 32,882 M (terdiri dari PMDN dan PMA).
- PMDN masih mendominasi investasi (Rp 20,308 M), diikuti oleh PMA (Rp 12,573 M).
- Sektor investasi PMA tertinggi berasal dari transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp 11,4 M).
- Keseluruhan investasi tersebut mampu menyerap minimal 473 tenaga kerja; pengusaha diminta rutin lapor LKPM.
SURYA.co.id, PONOROGO - Pemodal asing juga mulai melirik Kabupaten Ponorogo untuk berinvestasi.
Data dari Dinas Penanaman Modal Terpadu dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Ponorogo mengatakan nilai investasi asing yang masuk triwulan ketiga 2025 mencapai Rp 32,882 miliar.
Baca juga: Ribuan Lowongan Kerja di Job Fair Ponorogo Diserbu, 18 Perusahaan Langsung Lakukan Walk-In Interview
“Terdiri dari PMA (Penaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri),” ungkap Plh DPMPTSP Ponorogo, Etik Mudarifah, Rabu (5/11/2025).
Sia menjelaskan bahwa dari Rp 32,882 miliar itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sejumlah Rp 20,308 miliar.
Untuk Penaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 12,573 Miliar.
"Totalnya sudah lebih dari Rp 32 miliar, yang terbanyak masih dari PMDN jumlahnya Rp 20 miliar sedangkan PMA Rp 12 miliar," tambah Etik.
Tertinggi Investasi Transportasi
Dia menjelaskan bahwa pemodal asing yang telah melakukan investasi di Ponorogo, tertinggi berasal dari investasi transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp 11,4 miliar.
Selanjutnya ada industri makanan nilainya Rp 706,9 juta serta sektor lainnya sebesar Rp 401,3 juta
“Sedangkan untuk PMDN terbesar dari sektor perdangan dan reparasi senilai Rp 4,647 miliar. Lalu disusul industri kimia dan farmasi sebesar Rp 3.821 miliar, untuk industri makanan Rp 3,497 miliar, sisanya berasal dari perumahan, perkantoran dan perusahaan listrik, air serta gas senilai Rp 2 miliar,” tegasnya.
Mantan Camat Sukorejo itu menyatakan l dari keseluruhan investasi tersebut paling tidak bisa menyerap 473 tenaga kerja.
Etik berharap kepada para pengusaha untuk rutin melaporkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) setiap tiga bulan sekali untuk Non-UMK dan enam bulan sekali untuk UMK.
“Biar tercatat pertumbuhan ekonomi. Karena salah satu indikator pertumbuhan ekonomi melalaui capaian investasi," pungkas Etik saat ditemui di kantornya.
| Nostalgia di Almamater, Vinanda Prameswati Resmikan 5 Tempat Ibadah di SMPN 1 Kota Kediri |
|
|---|
| Apel Siaga Bencana di Ponorogo, Kang Giri Ingatkan Kewajiban Menjaga Keseimbangan Alam |
|
|---|
| Wisuda Stikes Pamenang Kediri 2025, Mbak Cicha Dorong Lulusan Jadi Tenaga Kesehatan Berkualitas |
|
|---|
| Ribuan Lowongan Kerja di Job Fair Ponorogo Diserbu, 18 Perusahaan Langsung Lakukan Walk-In Interview |
|
|---|
| Dugaan Korupsi Kolam Pelabuhan Diselidiki Kejaksaan, Pelindo Regional 3: Hormati Proses Hukum |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/INVESTASI-ASING-Plh-DPMPTSP-Kabupaten-Ponorogo-Etik-Mudarifah-di-k.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.