Berita Viral

Dedi Mulyadi Temukan Fakta Baru Penyunatan Uang Kompensasi Sopir, Nandar Ketua KKSU Beber Sosok Lain

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akhirnya semakin banyak menemukan titik terang terkait kasus penyunatan uang kompensasi sopir angkot.

Youtube KDM
PENYUNATAN UANG SOPIR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat bertemu dengan Ketua KKSU, Nandar. Fakta baru penyunatan uang kompensasi sopir angkot pun terungkap. 

Dedi Mulyadi menyumpah Emen soal ada tidaknya keterlibatan oknum Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jabar dan Dishub Bogor dalam penyunatan uang kompensasi sopir angkot tersebut. 

Hal ini beralasan karena sebelumnya, Emen lah yang mengungkap adanya penyunatan uang kompensasi sebesar Rp 200 ribu per orang. 

Emen bahkan menyebut saat pemotongan itu ada sejumlah oknum Dishub, Organda, dan KKSU.

Terbaru, Emen dihubungi Dedi Mulyadi via telpon untuk menjelaskan hal itu. 

Kali ini, Emen justru menyangkal ada keterlibatan oknum dishub dalam penyunatan uang kompensasi

Emen yang dihubungi usai diperiksa di Polres Bogor menyebut sebelumnya dia salah menyebut kalau oknum dishub terlibat dalam pemotongan tersebut. 

"Emen kemarin salah nyebut pak. Yang bener, yang motong itu KSU. Tidak melibatkan dishub kabupaten dan provinsi. KKSU doang," katanya dikutip dari tayangan youtube Kang Dedi Mulyadi Chanennl pada Senin (7/4/2025). 

Emen bahkan tak segan menyebut nama Ketua Kelompom Kerja Sub Unit (KKSU) Organda, Nandar yang meminta dia memotong uang kompensasi tersebut. 

Diceritakan, saat pemberian uang kompensasi hari Jumat, Nandar langsung meminta dia memotong uang tersebut ke anggotanya masing-masing Rp 200 ribu. 

Karena itu setelah dia menerima uang kompensasi Rp 1 juta di Kantor Samsat Cibinong, dia langsung meminta anggotanya yang berjumlah 20 orang untuk menyisihkan uang Rp 200 ribu. 

Tak lama setelah itu, dia menuju ke pos tempatnya mangkal untuk meminta anggotanya masing-masing Rp 200 ribu. 

Selanjutnya, Nandar bersama anak buahnya datang ke pos untuk mengambil uang Rp 4 juta tersebut pada sore harinnya.

"Datang satu mobil KKSU dengan Pak Nandar ke pos Emen, untuk menyerahkan uang. Uang per orang Rp 200 ribu. Total 4 juta, diserahkan ke pak Nandar," katanya. 

Mendapat cerita itu, Dedi Mulyadi kembali menanyakan apakah ada oknum dishub yang terlibat pemotonga.

Emen menyebut dishub hanya menyaksikan saat pemberian uang kompensasi di kantor Samsat Cibinong. 

"Tidak ada anggota dishub prov dan kabupaten yang minta uang?," tanya Dedi. 

"TIdak ada pak," jawab Emen. 

" Bener nih," cecar Dedi. 

"Benar pak," jawab Emen.

"Sumpah?," tanya Dedi lagi.

"Sumpah pak," jawab Emen. 

"Demi Allah," cecar Dedi. 

"Demi Allah pak<" jawab Emen. 

Emen mengaku setelah pemotongan uang kompensasi ini vira, dia memang dipanggil Organda dan Dishub.

"Disuruh gini-gini, biar klir masalah," jawabnya. 

Dishub juga meminta kepada Nandar untuk mengembalikan uang kepada para sopir angkut yang telah dipungutkan. 

"Pak Dadang (Kabid Dishub) minta dikembalikan," tegasnya. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved