Berita Viral
Dedi Mulyadi Temukan Fakta Baru Penyunatan Uang Kompensasi Sopir, Nandar Ketua KKSU Beber Sosok Lain
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akhirnya semakin banyak menemukan titik terang terkait kasus penyunatan uang kompensasi sopir angkot.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akhirnya semakin banyak menemukan titik terang terkait kasus penyunatan uang kompensasi sopir angkot.
Sejumlah fakta baru pun diungkap Dedi Mulyadi melalui media sosial dan channel youtube-nya.
Salah satunya adalah pengakuan Nandar, Ketua KKSU yang dituding sebagai dalang penyunatan tersebut.
Ternyata, Nandar malah mengungkap sosok lain yang menyuruhnya.
Seperti diketahui, Pak Nandar kerap disebut Emen (sopir angkot) saat ditanya Gubernur Jawa Barat terkait pemotongan dana kompensasi.
"Saya sudah Bersama Bapak Nandar. tenang Pak, bapak sehari-harinya apa?," tutur Dedi.
Baca juga: Nasib Dalang Penyunatan Uang Kompensasi Sopir Angkot, Dedi Mulyadi Ambil Langkah Tegas Ini
"Saya sehari-hari dulunya supir angkot, kemudian menjadi Ketua KKSU," jawab Nandar.
Kemudian Dedi menanyakan detail jabatan Nandar.
"Bapak ketua KSSU mana, Berapa unit yang beroperasi?" tanya Dedi
"Jalur Cisarua 02A. Hasil pendataan yang sehari-hari beroperasi semua total sekarang 480 angkot. Punya tim sebanyak 5 orang," ungkap Nandar.
Berdasarkan jawaban Nandar, Dedi mengatakan, Kelompok Kerja Unit Usaha (KSSU) berada di bawah organda.
"KKSU di bawah organda kabupaten. Bapak dapat tugas dari siapa?" lanjutnya.
"Dari sekretaris organda. Bapak Hariadi," sebut Nandar.
Dedi menjabarkan, Nandar mendapat tugas untuk mengumpulkan supir yang akan mendapat insentif.
"Bapak dikasih tugas untuk mengumpulkan supir angkot karena akan mendapat insentif dari Baznas dan Bank Jabar peduli. Tapi dari insentif itu, mereka tidak beroperasi selama lebaran dan setelah lebaran seminggu. Bapak ngumpulin," kata Dedi.
Pernyataan Dedi dibenarkan oleh Nandar.
"Dari jam 12 siang, sampai pagi, sehari semalam, berlima koordinasi, banyak yang berdatangan ke rumah. Sampai jam 8 pagi, mendapatkan 270 angkot," ujarnya.
"Mendapatkan 270 angkot yang akan segera dikoordinasikan mendapatkan insentif, bapak sampai tidak tidur demi kebijakan gubernur, demi kebijakan agar tidak macet horror di Puncak," tambah Dedi.
Baca juga: Kekayaan Dadang Dishub Bogor yang Bantah Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot dari Dedi Mulyadi
Dedi pun mempertanyakan biaya operasional Nandar dan 5 orang timnya.
"Karena jasa bapak, akhirnya hari ini tertib. Dan bapak tidak ada operasionalnya. Sampai sehari semalam bekerja, yang lima itu, eweuh nu nyakuan (tidak ada yang memberi saku)"
"Karena tidak ada operasionalnya, apa yang bapak lakukan?" tanya Dedi.
"Selama ini, yang tadi ada mandat koordinasi, minta tolong koordinasikan," ucapnya.
Dedi menanyakan sosok yang menginstruksikan melakukan koordinasi.
"Yang nyuruh koordinasi siapa? oknum siapa?" ujar Dedi.
"Bapak Hariadi, sekretaris DPC organda," ungkap Nandar.
Kepada Nandar, Dedi menanyakan besaran uang yang diminta dari supir-supir angkot jalur Puncak Bogor.
"Meminta bapak untuk berkoordinasi dengan sopir-sopir agar dikumpulkan uang koordinasi. Berapa Bapak Hariadi minta?" Sebut Dedi.
"Katanya kalau bisa sampai Rp200 ribu," jawab Nandar.
"Yang kerja bapak, yang minta uang koordinasi Pak Hariadi, yang capek bapak," tutur Dedi
"Leres," kata Nandar.
Baca juga: Rekam Jejak Dadang, Kabid Dishub Bogor yang Nangis Dituding Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot
Nandar Kembalikan Uang yang Dipotong
Sebelumnya, Nandar diduga meminta uang kompensasi itu ke sopir angkot.
Usai diancam akan diproses oleh Dedi Mulyadi, Nandar pun kini mengembalikan uang yang disunat dari para sopir angkot wilayah Puncak, Kabupaten Bogor.
Nandar pun menegaskan kalau uang itu merupakan ucapan terima kasih dari para sopir angkot.
Nandar bersama Emen pun sudah bertemu dan melakukan klarifikasi soal uang itu.
Namun ia tetap bersikukuh melakukan potongan dan mengklaim hanya menerima dari para sopir angkot.
"Saya mohon maaf, mungkin itu rekan kita yang ada di lapangan memberikan insentif atau apa aja tanda berterima kasih," kata Nandar.
Ia juga mengungkap total uang yang dipotong itu sejumlah belasan juta.
"Itu total nilainya Rp 11.200.000. Rekan-rekan sudah sepakat, kita kembalikan," kata Nandar.
Tak hanya itu, Nandar juga meminta maaf kepada sopir yang belum mendapatkan bantuan dari Dedi Mulyadi.
"Saya mohon maaf juga, karena waktu itu di situ sudah mendesak, Kami tidak ada waktu lagi untuk mendata, jadi apa adanya yang didata di lapangan, yang sehari-hari narik. Jadi yang tidak terdata, yang tidak kebagian, itu tidak ada di lapangan," jelasnya.
Nandar juga memastikan kalau uang yang diterimanya itu tidak mengalir ke Dishub dan Organda.
"Saya mohon maaf untuk Dishub, untuk Organda. Saya tidak ada masalah sangkut paut ke masalah Dishub. Tidak ada istilahnya imbalan ke Dishub, sama sekali tidak ada," tandasnya.
Pengakuan Emen
Emen, sopir angkutan kota (angkot) di Puncak, Bogor yang pertama kali menyebut nama Nandar terkait penyunatan uang kompensasi saat lebaran.
Dedi Mulyadi menyumpah Emen soal ada tidaknya keterlibatan oknum Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jabar dan Dishub Bogor dalam penyunatan uang kompensasi sopir angkot tersebut.
Hal ini beralasan karena sebelumnya, Emen lah yang mengungkap adanya penyunatan uang kompensasi sebesar Rp 200 ribu per orang.
Emen bahkan menyebut saat pemotongan itu ada sejumlah oknum Dishub, Organda, dan KKSU.
Terbaru, Emen dihubungi Dedi Mulyadi via telpon untuk menjelaskan hal itu.
Kali ini, Emen justru menyangkal ada keterlibatan oknum dishub dalam penyunatan uang kompensasi.
Emen yang dihubungi usai diperiksa di Polres Bogor menyebut sebelumnya dia salah menyebut kalau oknum dishub terlibat dalam pemotongan tersebut.
"Emen kemarin salah nyebut pak. Yang bener, yang motong itu KSU. Tidak melibatkan dishub kabupaten dan provinsi. KKSU doang," katanya dikutip dari tayangan youtube Kang Dedi Mulyadi Chanennl pada Senin (7/4/2025).
Emen bahkan tak segan menyebut nama Ketua Kelompom Kerja Sub Unit (KKSU) Organda, Nandar yang meminta dia memotong uang kompensasi tersebut.
Diceritakan, saat pemberian uang kompensasi hari Jumat, Nandar langsung meminta dia memotong uang tersebut ke anggotanya masing-masing Rp 200 ribu.
Karena itu setelah dia menerima uang kompensasi Rp 1 juta di Kantor Samsat Cibinong, dia langsung meminta anggotanya yang berjumlah 20 orang untuk menyisihkan uang Rp 200 ribu.
Tak lama setelah itu, dia menuju ke pos tempatnya mangkal untuk meminta anggotanya masing-masing Rp 200 ribu.
Selanjutnya, Nandar bersama anak buahnya datang ke pos untuk mengambil uang Rp 4 juta tersebut pada sore harinnya.
"Datang satu mobil KKSU dengan Pak Nandar ke pos Emen, untuk menyerahkan uang. Uang per orang Rp 200 ribu. Total 4 juta, diserahkan ke pak Nandar," katanya.
Mendapat cerita itu, Dedi Mulyadi kembali menanyakan apakah ada oknum dishub yang terlibat pemotonga.
Emen menyebut dishub hanya menyaksikan saat pemberian uang kompensasi di kantor Samsat Cibinong.
"Tidak ada anggota dishub prov dan kabupaten yang minta uang?," tanya Dedi.
"TIdak ada pak," jawab Emen.
" Bener nih," cecar Dedi.
"Benar pak," jawab Emen.
"Sumpah?," tanya Dedi lagi.
"Sumpah pak," jawab Emen.
"Demi Allah," cecar Dedi.
"Demi Allah pak<" jawab Emen.
Emen mengaku setelah pemotongan uang kompensasi ini vira, dia memang dipanggil Organda dan Dishub.
"Disuruh gini-gini, biar klir masalah," jawabnya.
Dishub juga meminta kepada Nandar untuk mengembalikan uang kepada para sopir angkut yang telah dipungutkan.
"Pak Dadang (Kabid Dishub) minta dikembalikan," tegasnya.
berita viral
Dedi Mulyadi
uang kompensasi
sopir angkot
Ketua KKSU
Penyunatan Uang Kompensasi Sopir Angkot
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Lisa Mariana Nangis Hasil Tes DNA Tak Sesuai Harapan, Minta Ridwan Kamil Tanggungjawab di Akhirat |
![]() |
---|
Imbas Silfester Matutina Absen Sidang PK Kasus Fitnah, PN Jaksel Wanti-wanti, Mahfud MD Bereaksi |
![]() |
---|
Pengusaha Tunjungan Protes Parkir Dihapus, Masyarakat Justru Nilai Kebijakan Pemkot Surabaya Tepat |
![]() |
---|
Nasib Lisa Mariana Usai Tes DNA Tegaskan Anaknya Bukan Anak Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Gelagat Ahmad Husein Sebelum Batalkan Demo Pati Jilid II, Duduk Bareng Bupati Sudewo lalu Memujinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.