Harga Gabah Merosot Saat Puncak Panen Raya di Bojonegoro, Ini Penjelasan Bulog

Pada puncak panen raya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, para petani mengeluhkan harga gabah kering yang terus merosot.

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Misbahul Munir
HARGA GABAH TURUN - Kepala Bulog Cabang Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja saat menjawab keluhan petani atas turunnya harga gabah pana momen puncak panen raya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025).Dia mengakui keterbatasan Bulog dalam menyerap seluruh hasil panen petani di wilayahnya. 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO – Pada puncak panen raya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), para petani mengeluhkan harga gabah kering panen (GKP) yang terus merosot di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).

Berdasarkan pantauan di lapangan, diketahui harga gabah di tingkat petani hanya berkisar antara Rp 5.100 hingga Rp 5.300 per kg.

Salah seorang petani dari Kecamatan Sumberejo, Solikan, mengungkapkan bahwa hasil panennya dibeli oleh tengkulak jauh di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Panen terakhir turun hanya Rp 5.100. Kalau yang panennya di awal (red : pertengahan puasa) masih tinggi, sekitar Rp 5.700 an,” ungkap Agus, Kamis (10/4/2025).

Senada, petani di Kecamatan Kanor, Basori mengemukakan jika di daerahnya harga gabah berkisar di angka Rp 5.300 an per kg.

Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, tidak menampik adanya penurunan harga tersebut. 

Dia mengakui keterbatasan Bulog dalam menyerap seluruh hasil panen petani di wilayahnya.

Hal ini, kemudian berdampak pada masih banyaknya gabah petani yang tidak terserap dan akhirnya dilempar ke pasar bebas dengan harga tidak sesuai HPP.

Meski demikian, Ferdian mengungkapkan, bahwa sejak Januari hingga 9 April 2025, Bulog telah menyerap sebanyak 21.800 ton gabah dari petani. 

Jumlah tersebut, lanjutnya, melebihi dari target awal sebesar 21.500 ton gabah. 

Semua gabah petani dibeli oleh Bulog sesuai dengan HPP, Rp 6.500 per kg.

“Penyerapan gabah sudah 102 persen di atas target. Kami rata-rata menyerap sekitar 600 ton gabah per hari, di wilayah kerja meliputi Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan,” jelas Ferdian, Kamis.

Namun, di sisi lain, untuk serapan beras masih menjadi pekerjaan rumah bagi Bulog Bojonegoro, sebab serapannya masih minim.

Ferdian menyebut, hingga kini untuk penyerapan beras baru 5.300 ton atau sekitar 10 persen. Dari yang ditargetkan sekitar 48.000 ton beras.

"Untuk penyerapan gabah masih terus dilakukan hingga akhir April, diperkirakan jumlahnya akan meningkat sekitar 125 hingga 135 persen dari target. Begitu pula dengan penyerapan beras, saat ini gencar dilakukan untuk mengejar target," tutupnya. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved