Berita Viral

Dedi Mulyadi Heran Lihat Kelakuan Petugas PU Ratakan Aspal Pakai Kaki: Tidak Seperti Itu Juga

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, heran dengan kelakuan dua petugas Pekerjaan Umum (PU) yang mengaspal jalan pakai cara tak lazim.

Kolase TikTok dan Kompas.com
KELAKUAN PETUGAS PU - (kiri) tangkap layar video Petugas PU Ratakan Aspal Pakai Kaki. (kanan) Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. 

SURYA.co.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, heran dengan kelakuan dua petugas Pekerjaan Umum (PU) yang mengaspal jalan pakai cara tak lazim.

Pasalnya, petugas PU tersebut meratakan aspal yang baru dituang untuk menambal lubang jalan pakai kaki.

Dalam video yang bereda, tampak dua petugas PU tersebut menginjak-injak aspas baru tersebut pakai kaki supaya rata.

"Saya melihat tayangan video yang memperlihatkan seorang petugas menuangkan aspal ke lubang jalan di Jalur Pantura di Karawang, kemudian diinjak-injak," kata Dedi Mulyadi melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (26/3).

Dedi menjelaskan bahwa petugas yang melakukan pengaspalan tersebut berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bukan dari Dinas PU Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Dedi Mulyadi Kaget Ada Warga Harus Bayar Rp 5 Juta untuk Kerja di Pabrik, Langsung Perintahkan Ini

"Perlu saya sampaikan bahwa unit kerja, satuan kerjanya di Kementerian PU, jadi bukan dinas PU Pemprov Jabar," jelasnya.

Ia menyoroti alasan petugas yang menyebut aspal yang digunakan adalah aspal dingin, sehingga bisa langsung dituangkan dan diratakan dengan cara diinjak.

Namun, menurut Dedi, metode yang digunakan tetap tidak sesuai standar.

"Cara menuangkannya, kemudian cara meratakannya tidak diinjak-injak seperti itu juga. Tetap harus dibilas, dengan alat yang sudah menjadi standar di Kementerian PU," tegasnya.

Dedi Mulyadi menambahkan bahwa penggunaan aspal dingin memang umum dilakukan, termasuk di jalan tol, tetapi tetap harus diratakan dengan mesin khusus, bukan diinjak-injak oleh petugas.

"Caranya harus dibilas oleh mesin bilas yang berstandar sesuai dengan standar jalan itu sendiri," sambungnya.

Sebagai penutup, Dedi mengingatkan pentingnya menjaga kualitas infrastruktur dengan menerapkan prosedur yang benar.

"Semoga peristiwa itu tidak terjadi lagi, mari perbaiki kualitas infrastruktur di berbagai tempat di seluruh Pemprov Jabar," pungkasnya.

Baca juga: Pantas Dedi Mulyadi Malah Marahi Karyawan Hibisc Fantasy saat Tagih Gaji: Bukan Karena Uang, Empati

Karyawan Hibisc Fantasy Dimarahi Dedi Mulyadi

Setelah kehilangan pekerjaan usai Hibisc Fnatasy dibongkar, karyawan ini justru dimarahi Dedi Mulyadi saat mencoba menagih gaji yang dijanjikan. 

Hal itu terjadi saat Dedi Mulyadi meninjau kondisi terkini dari pembongkaran dan penanaman pohon di lahan yang sebelumnya berdiri bangunan Hibisc Fantasy, pada Kamis (27/3/2025). 

Saat akan meninggalkan lokasi, Dedi didatangi sejumlah pemuda yang merupakan karyawan di Hibisc Fantasy.

Rupanya mereka datang untuk menagih janji Gubernur Jawa Barat itu yang menyebut tetap akan membayarkan gaji karyawan meskipun bangunan tersebut dibongkar.

Perwakilan karyawan itu terdiri dari seorang pria dan wanita.

Mereka berbicara dengan Dedi Mulyadi sambil menunjukan bukti video jika KDM pernah berucap akan membayarkan sisa gajinya.

Namun, dalam kesempatan itu KDM pun menegaskan jika yang akan mendapatkan upah adalah mereka yang ikut menanam pohon.

"Nanam pohon, saya kasih bantuan pada anda asal mau bantu nanam pohon," ujar eks Bupati Purwakarta tersebut.

Akan tetapi, perwakilan Hibisc Fantasy itu kembali meresponsnya jika dalam video tersebut KDM tidak memberikan syarat untuk menanam pohon untuk mendapat gaji.

"Dengerin dulu, bukan urusan videonya, saya membantu kompensasi Anda yang nganggur di sini, tapi saya minta tanggung jawab moral anda, bantu nanam pohon di sini," kata KDM dengan nada tinggi.

KDM yang semakin tersulut emosinya pun menjelaskan jika alasan pembongkaran dan penanakan itu dilakukan untuk mencegah bencana terjadi.

"Jadi kalau mau nyalahin bukan sama saya nyalahinnya, sama orang yang melanggar," katanya.

Salah seorang karyawan wanita pun berusaha menjelaskan jika maksud dan tujuannya menghadap bukan bermaksud menyalahkannya.

Namun belum selesai menjelaskan, KDM kembali mengutarakan ucapannya dengan nada tinggi bahwa orang-orang yang bekerja di wisata tersebut memiliki tanggungjawab yang besar atas banjir yang terjadi.

Bahkan, ia pun menyinggung agar karyawan tersebut tidak hanya ongkang-ongkang kaki namun turut berperan aktif.

Di samping, karyawan yang menagih janji itu memang tidak ikut serta dalam penanaman pohon karena mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

"Saya orang sunda, ulah ngamenak, saya hanya minta cuma nanam pohon, kan saya udah beberapa kali minta ajakin yang di sini nanam pohon, masa naman satu pohon aja gamau," katanya.

"Anda sudah berdosa di sini, dosa terhadap lingkungan, orang meninggal, anda mendapat gaji dari rintihan orang lain yg kebanjiran, saya hanya minta tanam pohon, saya bayar, karena yamg lain udah nanam pohon ini ongkang-ongkang kaya menak," tambahnya.

Pernyataan Dedi Mulyadi ini membuat karyawan ini kecewa. 

"Kecewa mah jelas, kita kan dari awal gak minta, kan beliau sendiri yang menjanjikan, katanya sekarang pulang daripada bentrok sama warga nanti gaji sampe tanggal 27 saya yang bayar," ujar salah satu karyawan, Septian, Kamis (27/3/2025).

Sementara itu, ketika para karyawan menagih janji tersebut justru 'dimarahi' oleh pria yang karib disapa KDM.

Septian menyebut tidak ada arahan sebelumnya untuk melakukan penanaman pohon agar mendapatkan kompensasi gaji.

Kendati demikian, ia tak menampik jika sebagian dari 200 lebih karyawan di Hibics Fantasy telah ikut dalam penanaman pohon tersebut.

"Data sudah dikirimkan, tapi sampe sekarang gaada, malah statemen disuruh ikut penanaman dulu. Yang temen-temen kecewa engga ada di statmen awal. Kita engga minta, engga nuntut, beliau menjanjikan ya wajar apa yang beliau janjikan kita tagih," ucapnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved