Berita Viral

Duduk Perkara Karyawan Hibisc Fantasy Dimarahi Dedi Mulyadi saat Tagih Gaji, Kecewa Tak Sesuai Video

Ini lah duduk perkara karyawan Hibics Fantasy, tempat wisata di Puncak, Bogor, dimarahi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat menagih gaji.

Editor: Musahadah
kolase tribunnewsbogor/muamaruddin irfani
TAGIH JANJI - Karyawan HIbisc Fantasy dimarahi Dedi Mulyadi saat menagih gaji yang dijanjikan. Hal ini terjadi saat Dedi Mulyadi meninjau lokasi pada Kamis (27/3/2025). 

SURYA.co.id - Ini lah duduk perkara karyawan Hibics Fantasy, tempat wisata di Puncak, Bogor, dimarahi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Setelah kehilangan pekerjaan usai Hibisc Fnatasy dibongkar, karyawan ini justru dimarahi Dedi Mulyadi saat mencoba menagih gaji yang dijanjikan. 

Hal itu terjadi saat Dedi Mulyadi meninjau kondisi terkini dari pembongkaran dan penanaman pohon di lahan yang sebelumnya berdiri bangunan Hibisc Fantasy, pada Kamis (27/3/2025). 

saat akan meninggalkan lokasi, Dedi didatangi sejumlah pemuda yang merupakan karyawan di Hibisc Fantasy.

Rupanya mereka datang untuk menagih janji Gubernur Jawa Barat itu yang menyebut tetap akan membayarkan gaji karyawan meskipun bangunan tersebut dibongkar.

Baca juga: Sesuai Perintah Dedi Mulyadi, Inilah Sosok yang Ringkus Preman Subang Pemalak Sopir Rp 30 Juta

Perwakilan karyawan itu terdiri dari seorang pria dan wanita.

Mereka berbicara dengan Dedi Mulyadi sambil menunjukan bukti video jika KDM pernah berucap akan membayarkan sisa gajinya.

Namun, dalam kesempatan itu KDM pun menegaskan jika yang akan mendapatkan upah adalah mereka yang ikut menanam pohon.

"Nanam pohon, saya kasih bantuan pada anda asal mau bantu nanam pohon," ujar eks Bupati Purwakarta tersebut.

Akan tetapi, perwakilan Hibisc Fantasy itu kembali meresponsnya jika dalam video tersebut KDM tidak memberikan syarat untuk menanam pohon untuk mendapat gaji.

"Dengerin dulu, bukan urusan videonya, saya membantu kompensasi Anda yang nganggur di sini, tapi saya minta tanggung jawab moral anda, bantu nanam pohon di sini," kata KDM dengan nada tinggi.

KDM yang semakin tersulut emosinya pun menjelaskan jika alasan pembongkaran dan penanakan itu dilakukan untuk mencegah bencana terjadi.

"Jadi kalau mau nyalahin bukan sama saya nyalahinnya, sama orang yang melanggar," katanya.

Salah seorang karyawan wanita pun berusaha menjelaskan jika maksud dan tujuannya menghadap bukan bermaksud menyalahkannya.

Namun belum selesai menjelaskan, KDM kembali mengutarakan ucapannya dengan nada tinggi bahwa orang-orang yang bekerja di wisata tersebut memiliki tanggungjawab yang besar atas banjir yang terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved