Hikmah Ramadan 2025
Merawat Kemabruran Puasa - Dari Ta'abbud ke Isti'anah
Jika makna ta’abbud dan isti’anah bisa dihayati, maka akan sangat membantu kita untuk mengenal siapa sesungguhnya diri kita dan siapa Allah SWT
Sebab ta'abbud tidak bisa mencapai puncak jika dipadati dengan riya, dosa, dan egoisme. Isti'anah adalah akibat yang diperoleh melalui usaha ta'abbud yang sejati. Kesejatian ta'abbud dapat diukur melalui tingkat keiklasan dan kekhusyukan ta'abbud itu sendiri.
Ta'abbud terkait dengan interaksi positif antara 'abid, Ma'bud, dan 'ibadah. 'Abid ialah orang yang bersungguh-sungguh bermaksud mendekatkan diri kepada Allah Swt, Ma'bud tidak lain ialah Allah Swt., dan 'ibadah ialah tata cara yang mengatur hubungan interaktif antara manusia sebagai 'abid dan Tuhan sebagai al-Ma'bud. Ketentuan yang menjadi rambu-rambu antara 'abid dan ma'bud itulah 'ibadah.
Dengan demikian, ta'abbud-isti'anah seperti kata majumk yang tak bisa dipasahkan satu sama lain.
Pada saat yang bersamaan, antara 'abid, Ma'bud, dan 'ibadah juga tidak bisa dipisahkan. Tidak ada 'abid tanpa Ma'bud dan tidak ada arti 'abid tanpa 'ibadah.
Demikian pula dengan ta'abbud dan isti'anah, selalu berhubungan dengan ‘abid dan Ma'bud. Wallahu A'lam. (*)
Renungan Spiritual dan Sosial di Penghujung Ramadhan : Sudahkah Kita Menjadi Pribadi yang Fitri ? |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa - Dari Salam, Islam dan ke Istislam |
![]() |
---|
Puasa Ramadhan di Indonesia, Indah dan Nikmat ! |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa - Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Kebutuhan Ramadhan Meningkat, Pinjol Solusinya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.