Hikmah Ramadan 2025

Merawat Kemabruran Puasa - Dari Ta'abbud ke Isti'anah

Jika makna ta’abbud dan isti’anah bisa dihayati, maka akan sangat membantu kita untuk mengenal siapa sesungguhnya diri kita dan siapa Allah SWT

Editor: Cak Sur
Istimewa
Menteri Agama, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA. 

Sebab ta'abbud tidak bisa mencapai puncak jika dipadati dengan riya, dosa,  dan egoisme. Isti'anah adalah akibat yang diperoleh melalui usaha ta'abbud  yang sejati. Kesejatian ta'abbud dapat diukur melalui tingkat keiklasan dan kekhusyukan ta'abbud itu sendiri.

Ta'abbud terkait dengan interaksi positif antara 'abid, Ma'bud, dan 'ibadah. 'Abid ialah orang yang bersungguh-sungguh bermaksud mendekatkan diri kepada Allah Swt, Ma'bud  tidak lain ialah Allah Swt., dan 'ibadah ialah tata cara yang mengatur hubungan interaktif antara manusia sebagai 'abid dan Tuhan sebagai al-Ma'bud. Ketentuan yang menjadi rambu-rambu  antara 'abid dan ma'bud itulah 'ibadah. 

Dengan demikian, ta'abbud-isti'anah seperti kata majumk yang tak bisa dipasahkan satu sama lain. 

Pada saat yang bersamaan, antara 'abid, Ma'bud, dan 'ibadah juga tidak bisa dipisahkan. Tidak ada 'abid tanpa Ma'bud dan tidak ada arti 'abid tanpa 'ibadah. 

Demikian pula dengan ta'abbud dan isti'anah, selalu berhubungan dengan ‘abid dan Ma'bud. Wallahu A'lam. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved