Hikmah Ramadan 2025

Tugas Ilahiah dan Tugas Kemanusiaan Menuju Umat Terbaik

Dari sebagian posisi sebagai hamba Allah dan sekaligus wakil Allah di bumi, manusia beriman memiliki tugas-tugas ilahiah.

Editor: Cak Sur
Istimewa
Ketua MUI Jawa Timur, Prof H Drs M Masud Said MM., Ph.D 

Oleh: Prof H Drs M Masud Said MM., Ph.D
Ketua MUI Jawa Timur

SURYA.CO.ID - Dari sebagian posisi sebagai hamba Allah dan sekaligus wakil Allah di bumi, manusia beriman memiliki tugas-tugas ilahiah.

Dengan sebagai abdillah maka kita melaksanakan kewajiban beribadah dan taat kepada-Nya kapan pun dan di mana pun.

Untuk menyempurnakan dan menuntaskan tugas tugas insaniah, maka manusia memiliki tugas-tugas kemanusiaan, yaitu secara pribadi, secara sosial dan sebagai profesional wajib menjaga dan memakmirkan dunia juga menolong dan mencintai manusia lainnya.

Dengan kita masih hidup, kita bersyukur.

Bersyukur diberi umur. dikaruniai kesehatan badan, kesehatan mental. Kesehatan kaki, tangan, mata, kejernihan hati, sehat rasionalnya dan kesehatan pikiran, terhindar penyakit dalam, nikmat keutuhan keluarga, 

Bersyukur diberi keutuhan keluarga, kebahagiaan, diberi rejeki, profesi, sahabat yang baik, insitusi yang baik dan punya IDI yang hebat.

Kajian pskologi, riset psikologi mengatakan bahwa, syukur itu seperti pernyataan kepuasan, satisfaction feeling. Orang yang satisfied, sangat dekat dengan bahagia. Jadi syukur itu happiness.

Di luar sana ada kesulitan pribadi yang sifatnya primer, masalah keresahan sosial, belum tentu ada makanan, tak ada rumah, tak ada kebebasan. Kesehatan, kemerdekaan, dan iman adalah harta dunia akhirat.

Kita berada di Indonesia, sudah termasuk negara muslim paling demokratis, aman, negeri paling dermawan. 

Riset World Giving Index, 2023 yang dirilis oleh Charities Aid Foundation mengatakan 8 dari 10 manusia Indonesia itu dermawan. Jangan sampai kita termasuk dua orang yang kikir.

Di Indonesia ada full kebebasan beragama, salah satu aman di dunia, patut kita syukuri. Dengan segala kekurangannya.

Surat An Nahl ayat 18. 

Jika engkau menghitung nikmat Allah, tentu kamu tidak akan mampu menghitungnya.

Surat Ad Dhuha ayat 11, kita diminta untuk mensyiarkan nikmat Allah yang 
dikaruniakan  , وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّث

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved