Hikmah Ramadan 2025
Merawat Kemabruran Puasa 15 - Dari Inabah ke Istijabah
Syekh Ibn ‘Athaillah membedakan dua jenis taubat, yaitu taubat inabah dan taubat istijabah. Berikut penjelasannya secara lengkap.
Ketersiksaannya lebih berat ketimbang ia masuk ke dalam neraka.
Seandainya disuruh memilih disiksa secara fisik di neraka atau terbebani rasa malu terhadap Tuhannya, maka ia akan memilih disiksa di neraka.
Sudah sepantasnya kita mengevaluasi perjalanan hidup dan diri kita. Tanda-tanda ketuaan apa yang kita sudah miliki? Mungkin uban sudah bercampur di tengah rambut hitam kita, rasa ngilu di tulang persendian sebagai akibat gejala penuaan, pembatasan-pembatasan apa yang diminta dokter pribadi kita, semisal membatasi makanan dan pergerakan fisik.
Lihatlah anak-anak kita yang sudah mulai besar dan membutuhkan figure keteladanan orang tua, atau mungkin kita sudah punya cucu yang selalu mengidolakan kita? Tataplah diri kita tanpa topeng kepalsuan.
Apakah diri kita pantas diidolakan atau mereka semua terkecoh dengan topeng-topeng kepalsuan yang melekat di wajah kita.
Di depan mereka kita malaikat, tetapi di luar sana kita iblis. Jangan-jangan kita tak lebih seonggok nafsu?
Evaluasi diri kita masing-masing. Jenis tobat apa yang kita miliki?
Apakah kita sudah melakukan penyesalan terhadap dosa dan maksiat yang telah kita lakukan? Apakah kita tergolong yang selalu membayangkan panasnya api neraka setelah melakukan dosa dan maksiat? Apakah sudah terbetik rasa malu kepada Allah SWT setelah kita melakukan dosa? Apakah telah muncul penyesalan mendalam dan bertekad untuk memutuskan segenap dosa-dosa dan maksiat langganan kita, karena takut atau malu kepada Allah SWT?
Apakah kita telah mengganti langganan dosa dan maksiat itu dengan amal kebajikan? Atau kita sama sekali belum melakukan perubahan di dalam diri kita, dosa dan maksiat masih berjalan terus tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun. Masih ada sedikit waktu untuk bertobat, lakukanlah sebelum segalanya terlambat. (*)
Renungan Spiritual dan Sosial di Penghujung Ramadhan : Sudahkah Kita Menjadi Pribadi yang Fitri ? |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa - Dari Salam, Islam dan ke Istislam |
![]() |
---|
Puasa Ramadhan di Indonesia, Indah dan Nikmat ! |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa - Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Kebutuhan Ramadhan Meningkat, Pinjol Solusinya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.