Pedagang Bakso di Jember Tipu Warga Berkedok Arisan Sembako, Kerugian Rp 3 Miliar
Perempuan pedagang bakso di Jember, Jatim, menipu puluhan korban memakai modus arisan sembako. Para korban mengalami kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, JEMBER - Puluhan warga mendatangi Polres Jember, Jawa Timur (Jatim), untuk melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan perempuan berinisial UL (31) berkedok arisan sembako.
Mereka merasa ditipu oleh terlapor yang berstatus pedagang bakso di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Jember, dengan modus arisan pembelian sembako Idul Fitri.
Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Jember, Ipda Harry Sasono, mengatakan bahwa total korban arisan bodong yang melapor kasus ini sebanyak 45 orang.
"Modusnya adalah terlapor melakukan pengadaan sembako untuk lebaran, TKP-nya di Jelbuk. Laporan sudah kami terima, selanjutkan akan kami lakukan pemanggilan saksi-saksi," ujar Harry, Rabu (12/3/2025).
Menurutnya, puluhan korban arisan bodong ini mengalami kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Namun, penyidik masih mencari barang bukti sebagai petunjuk dalam proses penyelidikan.
"Berupa dokumen terkait, seperti surat perjanjian dan kesepakatan kedua belah pihak maupun pihak terkait untuk mendukung proses pemeriksaan," ucap Harry.
Ia mengatakan, saat ini terlapor belum dilakukan penahanan, sebab penyidik perlu memintai keterangan dari saksi korban terlebih dahulu.
"Penyidik juga harus mengumpulkan barang bukti, seperti dokumen dan keterangan saksi dan terlapor. Karena penetapan tersangka itu dilakukan setelah alat bukti terpenuhi," imbuhnya.
Moh Hamid, seorang dari puluhan korban mengatakan, mereka yang melaporkan kasus ini di polisi adalah koordinator arisan terlapor yang berada disetiap kecamatan Jember.
Pria asal Kecamatan Arjasa Jember ini mengatakan, terlapor menjanjikan arisan kepada korban dengan keuntungan besar, sehingga banyak yang tergiur untuk ikut bergabung.
"Korban percaya begitu saja saat dijanjikan keuntungan besar oleh terlapor. Para korban menyetorkan uang sangat bervariatif, ada yang Rp 3 juta hingga Rp 1,1 miliar," ucapnya.
Hamid mengaku, menyetor uang arisan sebesar Rp 15 juta, untuk membeli daging murah dari terlapor, khusus untuk Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
"Kalau saya sendiri kerugian Rp 15 juta, saya investasi untuk beli daging lebaran dengan harga Rp 270 ribu per 3 kilogram," ungkapnya.
Karena tidak ada kejelasan dari hasil uang setoran arisan tersebut, Hamid bersama korban lainnya mendatangi tempat usaha bakso milik terlapor di Kecamatan Jelbuk Jember.
"Korban mempertanyakan uang yang mereka investasikan. Awalnya UL mengatakan tidak mengetahui uang setoran dari para korban. Padahal, seorang korban baru satu hari yang lalu mentranfer uang Rp 100 juta," tuturnya.
Namun, setelah para korban mencecar pertanyaan kepada terlapor, lanjut Hamid, perempuan ini mengaku, kalau uang setoran arisan tersebut digunakan untuk bayar hutang.
"Setelah Mbak UL didesak, akhirnya mengakui dan mengatakan bahwa uang korban habis digunakan untuk membayar hutangnya. Istilahnya dia gali lubang tutup lubang," jelasnya.
Oleh karena itu, Hamid bersama korban lainnya melaporkan perempuan ini ke polisi, karena telah melakukan penipuan berkedok arisan sembako.
Warga Lamongan Dituntut 3,5 Tahun Akibat Status Minyak Goreng Murah, Uang Pembeli Digunakan Sendiri |
![]() |
---|
Waspada Modus Begal Motor di Jember, Pelaku Minta Diantar Ke Rumah Teman Sebelum Merampas Kendaraan |
![]() |
---|
Kasus Pekerja Jember Tewas Dengan Leher Terjerat di Mess, Belum Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Pesta Miras Berujung Pembunuhan, 2 Pria Jember Tenggelamkan Temannya di Sungai |
![]() |
---|
Warga Gresik Palsukan Paraf Adik Untuk Jual Tanah Rp 3,7 Miliar, Pasutri Ikut Terciduk Jadi Terdakwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.