Berita Viral

Terlanjur Dedi Mulyadi Siap Bongkar Hibisc Fantasy, Sosok Ini Malah Tak Datang, Bikin Gubernur Geram

Terlanjur Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi siap membongkar Hibisc Fantasy, sosok ini malah tak datang dan membuat Kang Dedi geram.

kolase Pemprov Jabar dan Tribun Bogor
PEMBONGKARAN HIBISC FANTASY - (Kiri) Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan (kanan) Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid, saat ditemui dalam kegiatan penertiban bangunan tak berizin di kawasan Puncak, Senin (11/11/2024). Dedi baru-baru ini geram lantaran Cecep tak datang saat pembongkaran Hibisc Fantasy. 

SURYA.co.id - Terlanjur Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi siap membongkar Hibisc Fantasy, sosok ini malah tak datang dan membuat Kang Dedi geram.

Dia adalah Kasatpol PP Bogor, Cecep Imam Nagarasid.

Sekadar informasi, Cecep juga tercatat sebagai anggota Sub Bidang Pengabdian Masyarakat pada Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten Bogor.

Sebagai Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban umum dan menegakkan peraturan daerah di wilayahnya.

Dia lulusan S2 Magister Ilmu Administrasi Negara.

Baca juga: Nasib Pekerja Wisata Hibisc Fantasy Bogor Usai Dedi Mulyadi Bongkar Bangunan, Dijanjikan Ini

Cecep Imam Nagarasid diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 2 miliar.

Diketahui, sosok Kasatpol PP Bogor Cecep Imam jadi sorotan karena ketidakhadirannya untuk membongkar Hibisc Fantasy Puncak.

Dedi Mulyadi pun tak hanya satu kali menanyakan Kasatpol PP Kabupaten Bogor.

Ia kembali bertanya karena tak kunjung datang.

Anak buahnya, Efendi, mengatakan bahwa sang bos sedang pengajian.

"Kasatpol dimana ?" tanya Dedi Mulyadi.

"Tadi lagi pengajian dulu pak," katanya.

Jawaban Efendi sontak Dedi Mulyadi begitu kaget.

Pasalnya pembongkaran tersebut sudah menjadi agenda kegiatan.

"Lho ini bagian dari pengajian lho, ini ibadah, mana tugas Satpol PP-nya. Bukan gak menghargai pengajian rutin, tapi waktunya melakukan tugas. Ini gubernur sudah datang, Kasatpol PP-nya gak datang, gimana sih," kata Dedi Mulyadi.

Setelah itu Dedi Mulyadi pun mempertanyakan keseriusan Satpol PP Kabupaten Bogor dalam menindak biang kerok banjir Puncak, Hibisc Fantasy.

Baca juga: Sosok Komisaris PT Jaswita Pemilik Hibisc Fantasy yang Lahan Tempat Wisatanya Dibongkar Dedi Mulyadi

"Ini serius gak nih Bogor nih membenahi ini ? Kalau serius hayu dengan saya," 

"Kalau gak saya nyatain ke publik lho anda gak serius," ujar Dedi Mulyadi.

Anak buah Kasatpol PP tak mampu mengucapkan apapun.

"Kasih tau, ini kita serius gak main-main," tekan Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi Bongkar Tempat Wisata Hibisc Fantasy

MURKA - Dedi Mulyadi meninjau tempat wisata Hibisc Fantasy di Puncak, Kabupaten Bogor pada Kamis (6/3/2024). Dedi sempat menyemprot bos Hibisc Fantasy, Angga Kusnan yang telah melanggar aturan.  
MURKA - Dedi Mulyadi meninjau tempat wisata Hibisc Fantasy di Puncak, Kabupaten Bogor pada Kamis (6/3/2024). Dedi sempat menyemprot bos Hibisc Fantasy, Angga Kusnan yang telah melanggar aturan.   (kolase tribunnewsbogor.com/muamarrudin irfani/youtube kang dedi mulyadi channel)

Sebelumnya, Dedi Mulyadi memimpin proses pembongkaran Hibisc Fantasy yang dilakukan bersama Kepala Satpol PP Provinsi Jabar, Ade Afriandi, dan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, Kamis (6/3/2025) sore. 

Sejumlah alat berat tampak di lokasi pembongkaran.

Keputusan ini diambil setelah temuan pelanggaran izin operasional dan dampak lingkungan akibat adanya lokasi wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita).

Dedi mengatakan, berdasarkan informasi dari Satpol PP, Hibisc Fantasy Bogor hanya mengantongi izin mengelola kawasan seluas 4.800 meter.

Nyatanya, area wisata sudah mencapai 15 ribu meter persegi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sempat meminta agar JLJ membongkar sendiri area wisata yang di luar ketentuan. 

Namun, hal itu tak dilakukan hingga akhirnya dilakukan penyegelan.

“Karena tidak mau bongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini."

"Saya tidak segan-segan walaupun ini adalah PT BUMD Provinsi Jawa Barat harus menjadi contoh bagi siapapun, bahwa yang melanggar harus ditindak,” ucapnya.

Dia memastikan penindakan di kawasan Puncak, Bogor, akan dilakukan terhadap siapapun yang melanggar aturan, termasuk perusahaan milik daerah.

"Kita kasih contoh ke seluruh warga Jawa Barat,” katanya.

Sebelum pembongkaran dilakukan, pihak pengelola telah diberi peringatan untuk membongkar sendiri bangunan yang melanggar.

Namun, perintah tersebut tidak diindahkan.

“Karena tidak dibongkar sendiri, saya perintahkan pembongkaran mulai hari ini,” tegas Dedi.

Dalam proses penyegelan, petugas memasang plang peringatan serta garis kuning sebagai tanda larangan melintas.

Menurut Dedi, tindakan tegas ini adalah bagian dari komitmennya untuk menegakkan aturan, meskipun yang melanggar adalah BUMD milik pemerintah provinsi.

"Saya tidak segan meskipun ini BUMD milik Pemprov Jabar. Kita harus memberikan contoh bahwa yang melanggar harus ditindak," tegasnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved