Hikmah Ramadan 2025

Puasa Ramadhan dan Pentingnya Efisiensi Anggaran Negara

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, menundukkan hawa nafsu, serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.

|
Editor: Cak Sur
Istimewa
Dr KH Romadlon MM, Ketua Komisi Hubungan Ulama Umara MUI Provinsi Jatim 

Oleh: Dr. KH. ROMADLON, MM
(Ketua Komisi Hubungan Ulama Umara MUI Provinsi Jatim)

SURYA.CO.ID - Tujuan dan Manfaat Diwajibkannya Puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang sarat dengan keberkahan dan keutamaan bagi setiap Muslim. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, menundukkan hawa nafsu, serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim).

Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, di mana pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Dalam bulan ini terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasa juga memberikan manfaat kesehatan, baik fisik maupun mental, karena membantu detoksifikasi tubuh dan meningkatkan ketenangan jiwa.

Dengan menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan, seorang Muslim tidak hanya memperoleh pahala besar, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih bertakwa dan berakhlak mulia.

Puasa dan Pengelolaan Keuangan: Esensi Hidup Sederhana

Puasa Ramadhan bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga latihan spiritual dalam menahan diri, mengendalikan hawa nafsu, dan menerapkan pola hidup sederhana. Prinsip ini seharusnya tidak hanya tercermin dalam pola makan dan ibadah, tetapi juga dalam cara kita mengelola keuangan.

Bulan Ramadhan dapat menjadi momentum penting untuk menerapkan efisiensi anggaran, baik dalam lingkup rumah tangga maupun kebijakan nasional.

1. Ironi Konsumsi Berlebihan di Bulan Ramadhan

Fenomena yang kerap terjadi adalah meningkatnya pola konsumsi selama bulan puasa. Data menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat justru melonjak, terutama dalam hal belanja makanan, pakaian, hingga gaya hidup. Padahal, esensi Ramadhan adalah kesederhanaan dan berbagi dengan sesama.

Ketidakseimbangan ini sering kali memicu pemborosan dan bahkan utang konsumtif. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menerapkan efisiensi anggaran dengan mengutamakan kebutuhan utama dan menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved