SInggung Efisiensi Anggaran di Kota Probolinggo, Khofifah Imbau Terapkan Innovative Financing

Maka innovative financing bisa diterapkan antara lain melalui pengembangan industri bordir di Probolinggo. 

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
surya/fatimatuz zahro (fatimatuz)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan dalam sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Selasa (4/3/2025), dan menekankan pentingnya pembiayaan cerdas dalam pembangunan di tengah pengetatan anggaran. 


SURYA.CO.ID, KOTA PROBOLINGGO - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berkeliling ke sejumlah daerah untuk menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) kepala daerah di Jawa Timur. 

Total ada sebanyak 22 kabupaten/kota yang akan dihadiri Gubernur Khofifah dengan berbagi tugas dengan Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak.

Dalam setiap menghadiri kegiatan sertijab, Khofifah mengajak para kepala daerah untuk menerapkan innovative financing melalui berbagai potensi lokal. 

Seperti di Kota Probolinggo yang memiliki kekuatan industri bordir. Ia optimistis ekonomi kreatif dari sektor ini akan terus tumbuh ke depannya.

"Zaman almarhum Ibu Siti Hartinah atau yang akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto, berlangganan bordir Kota Probolinggo. Saya rasa potensi itu ada lalu bagaimana kemudian ada ekonomi-ekonomi kreatif yang memberseiringi," ujar Khofifah saat hadir dalam sertijab wali kota dan wakil wali kota Probolinggo. 

Khofifah menambahkan, innovate financing menjadi salah satu referensi untuk membuka peluang bagi pemerintah dan masyarakat di Kota Probolinggo dengan memanfaatkan industri bordir.

"Ketika pergi ke China, banyak wisatawan membeli bordir bernuansa great wall. Kalau Bromo mau ambil Seruni 1 atau 2, Bukit Teletubbies, ambil pasir berbisik betapa indahnya dan kita punya kemampuan itu," ungkapnya.

"Kalau dulu desain susah, sekarang pakai artificial intelligence (AI), ketemu Bromo bisa langsung menjadi desain bordir. Sekarang lebih mudah," tambah Khofifah.

Menurut Khofifah, dinamika regional dan global bergerak cepat sekali. Maka innovative financing bisa diterapkan antara lain melalui pengembangan industri bordir di Probolinggo. 

Sebab, innovative financing bisa memberi harapan sumber pekerjaan bagi masyarakat sekaligus sumber PAD. 

"Basic skill masyarakat Probolinggo cukup kuat  untuk menyiapkan produk gift ketika wisatawan dalam dan luar negeri datang," tuturnya. 

Khofifah menegaskan innovative financing merupakan referensi yang bisa digunakan salah satunya melalui bordir. 

Menurutnya, inovasi tersebut mampu mempertahankan capaian kinerja yang sudah diraih Kota  Probolinggo, yakni turunnya angka kemiskinan dan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

Khofifah menyebut, angka kemiskinan jauh di bawah rata-rata provinsi dan nasional, yang mana pada 2024 angka kemiskinan di Kota Probolinggo berada di angka 6,18.

Angka itu menjadikan daerah ini sebagai 10 Kabupaten/Kota dengan persentase penduduk miskin terendah di Jawa Timur. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved