Khofifah Tegaskan Semua Sekolah Negeri di Jatim Harus Bebas Pungli, Ada Bantuan Lewat BPOPP dan BOS

RKAS merupakan instrumen transparan yang mengacu ketentuan regulasi dan mengedepankan musyawarah serta akuntabilitas publik

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
HUMAS PEMPROV JATIM
LARANG PUNGLI SMA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan jalan sehat guru dan siswa SMA SMK dan SLB se-Kediri, Rabu (27/8/2025). Khofifah menegaskan tidak boleh ada pungutan di semua sekolah negeri jenjang SMA SMK dan SLB di seluruh Jatim. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Kepastian pelarangan praktik pungutan di lembaga pendidikan di Jatim, mendapat penegasan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

Khofifah menegaskan seluruh elemen di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Timur termasuk sekolah SMA, SMK, dan SLB negeri menolak segala praktik pungutan liar (pungli).

“Kami tegaskan tidak adapPungli di sekolah sekolah negeri yang ada di Jatim,” ujar Khofifah usai memberangkatkan jalan sehat guru dan siswa di Kediri, Rabu (27/8/2025).

Khofifah menjelaskan kebutuhan pembiayaan operasional dan kegiatan pendidikan di sekolah negeri sepenuhnya dibahas secara terbuka antara pihak sekolah dan komite, berpedoman pada dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

“Penyusunan RKAS merupakan instrumen transparan yang mengacu pada ketentuan regulasi dan mengedepankan prinsip musyawarah serta akuntabilitas publik,” jelas Khofifah.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan, setiap sekolah negeri di Jawa Timur mendapatkan dukungan anggaran dari berbagai sumber, yaitu Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) serta partisipasi masyarakat yang bersifat sukarela dan tidak mengikat.

“Apabila dana BOS dan BPOPP belum mencukupi untuk mendukung seluruh program kegiatan satuan pendidikan selama satu tahun ajaran, maka diperkenankan menggalang partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan sukarela. Tetapi harus dilakukan secara transparan dan berdasarkan hasil musyawarah bersama antara komite dan sekolah,” jelasnya. 

Khofifah juga memastikan tidak ada pungutan liar atau pemaksaan dalam bentuk apa pun kepada peserta didik atau orang tua/wali murid, tanpa melalui rapat bersama sekolah dan komite yang menjadi keputusan bersama.

Khofifah juga menyampaikan pentingnya menanamkan pendidikan kharakter kepada para siswa melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal. Menurutnya, penguatan kharakter merupakan kunci dalam membentuk Generasi Emas 2045.

Khofifah menjelaskan, Kediri dan Jatim memiliki banyak sekolah untuk tempat pengembangan kharakter anak dan remaja. Salah satunya, Pemprov Jatim memiliki SMA Taruna Brawijaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Kediri.

"Anak-anak di SMA Taruna Brawijaya Kediri kami didik untuk selalu mengedepankan semangat cinta tanah air, pendidikan kharakter di samping nilai-nilai agama, menghormati orangtua dan guru, serta bela negara," ungkapnya. 

Lebih lanjut disampaikan, SMA Taruna Brawijaya merupakan salah satu dari enam SMA Taruna di Jawa Timur. Selain SMA Taruna Brawijaya, Pemprov Jatim juga memiliki SMA Taruna Nala, SMA Taruna Angkasa, SMA Taruna Bhayangkara, SMA Taruna Madani dan SMA Taruna Pamong Praja.

"Semoga penguatan pendidikan kharakter di sekolah bisa menjadikan anak anak Jawa Timur terbentuk Generasi Emas Indonesia,” tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan apresiasi dan pesan khusus kepada para murid dan guru agar terus berbangga menjadi bagian dari dunia pendidikan Jawa Timur. 

Menurutnya, Jatim telah mencatatkan capaian luar biasa dalam bidang pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selama enam tahun berturut-turut, Jawa Timur berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved