Berita Viral

Berani Langgar Aturan Dedi Mulyadi, SMPN 13 Depok Tarik Dana Perpisahan Rp 1,3 Juta, Ini Kata Kepsek

Ternyata masih saja ada sekolah yang melanggar aturan baru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. SMPN 13 Depok Tarik Dana Perpisahan Rp 1,3 Juta.

Wartakota/Budi Sam
PERPISAHAN SEKOLAH - SMPN 13 Depok di Jalan Krukut Raya, terendam banjir, Selasa (21/2/2017). Sekolah ini kini nekat menggelar acara perpisahan dengan manarik biaya Rp 1,3 juta. Langgar aturan Dedi Mulyadi. 

SURYA.co.id - Ternyata masih saja ada sekolah yang melanggar aturan baru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Adalah SMPN 13 Depok yang menarik biaya perpisahan sebesar Rp 1,3 juta.

Padahal, Dedi Mulyadi sudah meminta agar sekolah-sekolah di Jawa Barat menggelar acara perpisahan yang sederhana.

Namun, baru-baru ini viral SMPN 13 Depok disebut menarik biaya perpisahan kelas 9 sebesar Rp 1,3 juta.

Hal tersebut lantas dikeluhkan seseorang yang mengaku orangtua murid SMPN 13 Depok di media sosial.

Terkait hal ini, Kepala SMPN 13 Depok Farida Nurbaiti angkat bicara.

Baca juga: Setelah Larang Study Tour, Dedi Mulyadi Kini Otak-atik 3 Aturan Sekolah, Bikin Siswa Patuh ke Guru

Ia menyebut, masalah ini awalnya mencuat di media sosial Facebook.

Pemilik akun yang mengaku orangtua murid itu berkeberatan dengan biaya perpisahan siswa yang dianggap terlalu besar.

Apalagi, pihak sekolah juga disebut menagih dalam waktu mendesak.

“Saya itu baru tahu di Senin (24/2/2025) malam, ada yang curhat di Info Depok pakai Facebook. Kalimatnya berisi, ‘Wow, besar sekali itu perpisahan Rp 1,3 juta dan diburu-buru gitu (bayarnya)’,” kata Farida, Jumat (28/2/2025), melansir dari Kompas.com.

Menurut Farida, postingan itu juga memperhitungkan besaran biaya Rp 1,3 juta dikali total siswa yang berkisar 300 orang.

Atas postingan itu, Farida menanggapi bahwa biaya Rp 1,3 juta itu adalah rangkaian pembiayaan untuk psikotes, buku tahunan sekolah (BTS), medali, dan acara pelepasan siswa di gedung.

Rencana ini juga berlandaskan formulir angket yang diisi para siswa atau yang mewakilinya.

“Tahun lalu, orangtua berkeinginan kita adakan angket pakai Google Form. Pertanyaan pertama masih saya ingat, yaitu ‘apakah perlu diadakan perpisahan? Jika iya, pilihannya ke tempat wisata atau ke gedung?’" ungkap Farida.

Diperkirakan, ada sekitar belasan pertanyaan untuk memastikan keinginan siswa secara dominan seperti apa saat lulus nanti.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved