Berita Viral

Berani Langgar Aturan Dedi Mulyadi, SMPN 13 Depok Tarik Dana Perpisahan Rp 1,3 Juta, Ini Kata Kepsek

Ternyata masih saja ada sekolah yang melanggar aturan baru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. SMPN 13 Depok Tarik Dana Perpisahan Rp 1,3 Juta.

Wartakota/Budi Sam
PERPISAHAN SEKOLAH - SMPN 13 Depok di Jalan Krukut Raya, terendam banjir, Selasa (21/2/2017). Sekolah ini kini nekat menggelar acara perpisahan dengan manarik biaya Rp 1,3 juta. Langgar aturan Dedi Mulyadi. 

Diperkirakan, terdapat belasan pertanyaan yang diberikan kepada para siswa untuk mencari tahu acara apa yang mereka inginkan setelah lulus nanti.

“Sekolah tidak dijadikan opsi (acara pelepasan) karena memang tidak memungkinkan menurut tempatnya,” ujar Farida.

Baca juga: Ikuti Jejak Dedi Mulyadi Larang Sekolah Adakan Study Tour, Inilah Sosok Wagub Banten Achmad Dimyati

Ketetapan biaya Rp 1,3 juta, kata Farida, juga sudah disosialisasikan kepada orangtua sejak Agustus 2024.

Dan setelahnya, biaya dapat mulai dicicil dengan sistem menabung.

“Ya menabung itu macam-macam. Ada yang Rp 100.000, ada yang Rp 50.000, bahkan ada yang baru dapet arisan lalu ditabung,” ujar Farida.

Meski demikian, acara pelepasan siswa dengan simbolisasi pemasangan medali itu dibatalkan.

Hal ini disesuaikan dengan instruksi dari Dinas Pendidikan Depok. Sementara untuk psikotes sudah dilaksanakan dan pembuatan buku tahunan akan tetap dilanjutkan.

“Kalau BTS enggak mungkin dibatalkan, siapa yang membayar kompensasi juga kan, karena prosesnya sudah hampir selesai, dummy satu sudah keluar dan sedang pengecekan,” jelas Farida.

“Karena disuruh cancel, ya kami cancel. Nah, atas hal itu, akan langsung kami kembalikan, uang pasti clear.

Saya jamin uang ada, cuma kita sedang menata administrasi pengembalian dana dulu,” sambungnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membuat gebrakan baru di dunia pendidikan khususnya di provinsi yang ia pimpin.

Selain melarang study tour, Dedi juga mengimbau agar tiap sekolah dapat menggelar acara perpisahan secara sederhana.

Menurutnya, acara perpisahan dalam bentuk seremonial mewah atau studi tur lebih banyak membebani orang tua.

"Saya tidak melarang acara perpisahan atau kelulusan jika dilaksanakan dengan sederhana tetapi penuh kreativitas,” ujar Dedi Mulyadi, melansir dari unggahan instagramnya.

Ia menyampaikan bahwa acara kelulusan dapat dilaksanakan di sekolah dengan menampilkan hiburan dari kreativitas siswa sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved