Berita Viral

Imbas Sebut Kades Kohod Pemasang Pagar Laut Tangerang, Menteri KKP Dicecar DPR: 48 Miliar, Darimana?

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dicecar para anggota Komisi IV DPR RI saat bahas pagar laut.

Editor: Musahadah
kolase TV Parlemen/tribun tangerang
MENTERI KKP DICECAR - Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono dicecar dalam rapat dengan Komisi IV DPR tentang pagar laut Tangerang , pada Kamis (27/2/2025). Gara-garanya Trenggono menyebut penanggungjawab pagar laut Tangerang adalah kades Kohod, Arsin dan perangkat desanya. 

"Jadi kalau banyak-banyak bisa kemana juga. Itu juga kredit," ujarnya kepada presenter Abraham Silaban. 

Saat ditanya berapa  harga mobil Rubicon itu, Arsin tidak mau menyebut angka pastinya.  

"Itu harganya Rp 800 juta kalau cash nya," katanya. 

Sementara untuk mobil Honda Civic, dibeli Arsin pada tahun 2018, sebelum dia menjadi kepala desa Kohod. 

Sedangkan CRV dibeli saat dia sudah menjadi Kades Kohod

Saat ditanya berapa gajinya sehingga dia sampai bisa beli mobil-mobil mahal itu, Arsin hanya tertawa tanpa mau menyebutkan. 

Namun, ketika ditanya sumber uangnya, Arsin mengungkap jika dia memiliki usaha kos-kosan di Desa Kohod maupun di daerah Kalibaru. 

Usaha itu sudah ada sebelum dia menjadi kades. 

Selain itu, anaknya juga memiliki usaha bengkel. 

Arsin juga membantah jika kekayaannya itu didapat dari pembrian seseorang karena dia mengurus sertifikat di area pagar laut Tangerang. 

"Enggak. Apalagi itu.  Saya gak ikut campur itu. Gak tahu saya," serunya dengan nada tinggi.

Arsin tidak m,au menjawab saat ditanya berapa gaji atau pendapatannya sebagai kades.  

Arsin baru menjawab saat ditanya keberadaannya yang disebut menghilang setelah kasus pagar laut Tangerang.

Diakuinya, selama ini dia tidak kemana-mana. 

Dia mengaku sakit karena kondisi cuaca dan demam. 

"Kemarin aja, kita berobat di RS, sampai di mabes disiapin dokter. Bahkan dikasih obat juga. Kalua dirawat enggak, ntar dibilang ilang beneran," ujarnya. 

Arsin juga membantah tidak berkantor selama dua minggu. 

"Enggak, warga mana (bilang itu). Warga saya tiap hari juga ada. Bukan nginap, emang saya gak mena-mana, yang bilang saya pergi siapa. Ini jangan di itulah, Saya gak pernah kemana-mana. 

"Masa saya harus demi Allah, demi RosulAllah, cuma urusan begitu. Saya ada. Ini yang saya pergi kemana aja. Punya paspor aja engak, umroh aja belum," serunya dengan nada tinggi. 

Dikatakan Arsin, selama ini dia banyak urusan rapat di kecamatan, kabupaten hingga panggilan pemeriksaan di KKP dan bareskrim. 

Saat Bareskrim menggeledah rumah dan kantornya, Arsin mengaku ada urusan rapat di Tangerang. 

Disinggung tentang adanya petugas yang sengaja mengamankan dia, Arsin membantahnya. 

"Gak ada. Itu saudara saya, abang saya, kadang-kadang RT, RW. Gak ada pengaman desa. 
Masak lurah diamanin, orang di kampung saya, saya lahir di sini. Masak diamanin, enggak lah," tukasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kades Didenda Rp 48 Miliar karena Bangun Pagar Laut, Anggota DPR: Apa Mampu Bayar?"

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved