Berita Viral

Nasib Oknum Parpol Penyunat Dana PIP yang Diungkap Hanifah Siswi SMAN 7 Cirebon, Kasus Naik Lidik

Oknum partai politik (parpol) yang menyunat dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SMAN 7 Cirebon, kini tidak bisa tenang. 

Editor: Musahadah
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
SISWA ADUKAN PUNGLI - Seorang siswi salah satu SMAN di Cirebon, Hanifah Kaliyah Ariij saat berbincang dengan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, Jumat (8/2/2024). Kini, oknum parpol yang menyunat dana PIP sedang diselidiki Kejari Kota Cirebon. 

"Waktu itu ada dari partai, bilang: mau gak ada dana PIP sekian. Saya kasih banyak, mau gak," kata sang guru dikutip dari Kang Dedi Mulyadi Channel pada Sabtu (15/2/2025).   

Saat itu, sang guru tidak bisa memutuskan karena harus laporan ke kepala sekolah. 

Baca juga: Dibongkar Hanifah Siswi SMAN 7 Cirebon, Partai Politik yang Sunat Dana PIP Jadi Urusan Dedi Mulyadi

Awalnya kepala SMAN 7 CIrebon menolak pemberian PIP tersebut.

Namun, oknum parpol ini kembali datang dengan mengatakan bahwa sekolah lain sudah menyanggupi.

Akhirnya, kasek SMAN 7 Cirebon pun menyanggupi dan akhirnya didapat kuota PIP untuk sekira 500 siswa. 

"Setelah rembug dulu, ya udah ambil. Tapi (Pihak parpol) minta dipotong. Jadi pemotongan itu bukan dari sekolah," katanya di hadapan Dedi Mulyadi. 

Akhirnya pihak sekolah sepakat ada pemotongan sekitar Rp 200 ribu untuk setiap siswa penerima PIP. 

Sang guru mengatakan, uang hasil potongan itu diberikan ke parpol, bukan ke anggota DPR.

Dan saat memberikan uang itu tidak ada kwitansinya. 

Sang guru mengaku sudah menyosialisasikan tentang pemotongan ini kepada anak-anak untuk dikabarkan ke orangtua. 

"Kita panggil anak-anak, kita beri tahu, ini ada dari PIP, ketika cair minta dipotong. Nanti sampaikan ke orangtua," ungkapnya. 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Undang Ahmad Hidayat yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menambahkan, pihak sekolah sebenarnya takut dengan pemotongan itu. 

Karena itu, pada 2023 silam, sekolah memilih untuk tidak mengambil jatah PIP tersebut. 

Namun saat itu sekolah justru diprotes orangtua karena merasa jatah PIP nya tidak cair. 

"Yang rugi, orangtua dan anak, harusnya menerima manfaat jadi gak dapat. Dilematis," katanya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved