Motor Mahasiswi Kampus Negeri Hantam PJU Ahmad Yani Surabaya, 1 Tewas, 1 Kritis
Sebanyak dua mahasiswi mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Ahmad Yani Surabaya
Penulis: Tony Hermawan | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak dua mahasiswi mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Ahmad Yani Surabaya atau di sekitar depan Pusvetma.
Akibat kecelakaan itu, Nailul Fauziyah (22), mahasiswa salah satu kampus negeri di Surabaya meninggal dunia dengan luka di bagian kepala, sementara temannya, Etha Patricia, masih dirawat di RS Bhayangkara dalam kondisi kritis.
Keduanya berboncengan sepeda motor Honda Beat L-6225-MA, yang dikendarai Nailul.
Berdasarkan keterangan Kanitlakalantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi, sepeda motor tersebut melaju dari arah selatan menuju utara dengan kecepatan tinggi dan di luar kendali.
"Sehingga sesampainya di lokasi terjadi laka Lantas tunggal menabrak Trotoar dan Tiang Penerangan Jalan Umum (PJU)," ujarnya.
Kedua mahasiswi tersebut mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm.
Selain itu, pihak kepolisian juga tengah menyelidiki informasi yang menyebutkan bahwa kedua korban diduga dalam kondisi mabuk saat mengendarai sepeda motor.
Namun, hal ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum dapat dipastikan kebenarannya.
"Masih penyilidikan," ujar Iptu Suryadi.
Barang bukti berupa sepeda motor sekarang diamankan di Unit Laka Lantas Colombo.
"Kabarnya korban Nailul Fauziyah kini telah dimakamkan di Madura," ujarnya.
Saksi Kunci
Sementara itu, polisi belum bisa meminta keterangan Etha Patricia, teman almarhum Nailul Fauziyah terkait insiden kecelakaan tunggal di Jalan Ahmad Yani atau depan Kantor Pusvetma.
Kanit Lantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi mengatakan, Etha Patricia mengalami luka di bagian tangan.
Namun, juga diduga kepalanya mengalami benturan sebab tidak mengenakan helm.
Keterangan Etha Patricia cukup penting untuk mengusut penyebab kecelakan tersebut, lantaran merupakan saksi kunci.
Sembari menunggu Etha Patricia pulih, polisi terus menyelidiki, yaitu mencoba mencari keterangan saksi-saksi.
"Termasuk memeriksa CCTV yang terpasang di sekitar lokasi," ungkap Suryadi.
Wanita usia 25 tahun asal Menganti itu kondisinya masih kritis dan dirawat di RS Bhayangkara.
"Kami mau tanya darimana gak bisa, anaknya masih kritis. Ditanya nama aja hampir lupa," kata Diah, kakak almarhum Nailul.
Diah saat ditemui di rumahnya di Banyu Urip Wetan, menceritakan Nailul Fauziyah merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Sehari-hari korban tinggal bersama orang tuanya dan adiknya, sedangkan Diah tinggal rumah berbeda.
Diah tak tahu pasti sebelum adiknya mengalami kecelakaan pergi dari mana.
"Saya kaget tadi pagi di beri info bahwa adik saya sudah tidak bernyawa,” ujar Diah.
6 Pernyataan Pengurus Ponpes Al Khoziny usai Ambruknya Bangunan Mushola Tewaskan 67 Santri |
![]() |
---|
Sukseskan MBG, Badan Gizi Nasional Imbau SPPG Jatim Patuhi Seluruh Standar Operasional |
![]() |
---|
5 Jenazah Santri Korban Musala Al Khoziny Teridentifikasi Asal Bangkalan, Ada yang Kakak Beradik |
![]() |
---|
Amalan Ubaidillah, Anak Kiai Bangkalan Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Buat Pamannya Terharu |
![]() |
---|
Rekam Jejak 18 Gubernur yang Protes ke Menkeu Purbaya soal Pemotongan TKD, Ada Ahmad Luthfi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.