Menekan Fatalitas Akibat Bencana, BPBD Mojokerto Bentuk 7 SPAB Dengan Libatkan Lembaga Pendidikan

pelatihan untuk kajian resiko dengan mengidentifikasi potensi bencana alam yang dapat terjadi di wilayah sekolahnya

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
BPBD Mojokerto
MATERI PELATIHAN BENCANA - Para siswa di SMKN 1 Pungging mendapat materi pelatihan program SPAB dari BPBD Jatim dan BPBD Kabupaten Mojokerto. Program SPAB dibentuk untuk meminimalisir korban akibat bencana alam, Jumat (14/2/2025). 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - BPBD Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Mojokerto kolaborasi membentuk SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) di sejumlah lembaga pendidikan Kabupaten Mojokerto

Pembentukan SPAB di satuan pendidikan itu, bertujuan untuk meminimalisir korban akibat bencana yang seringkali menerjang Bumi Majapahit, terutama dari kalangan siswa dan guru di sekolah.

Kegiatan program SPAB tersebut dibuka langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, bersama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, Kamis (13/2/2025) lalu.

Yoie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, program SPAB sudah terbentuk di 7 satuan pendidikan. "Sudah terbentuk 7 SPAB, yaitu SMP Negeri 3 Gondang, SMAN 1 Pacet, SMPN 2 Pungging, SMPN 2 Mojoanyar, SMPN 1 Trowulan serta SMKN 1 Jetis dan SMKN 1 Pungging," ungkap Yoie, Jumat (14/2/2025).

Ia mengungkapkan, program SPAB dapat menjadi bekal berharga bagi para siswa maupun guru hingga komite sekolah, jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang berpotensi mengancam keselamatan manusia.

"Tujuannya utama program SPAB tersebut adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan kesiapsiagaan, dalam menghadapi bencana, khususnya bagi para siswa dan guru di sekolah," bebernya.

Ia mengungkapkan, kurang lebih 100 orang peserta mendapat pelatihan untuk kajian resiko dengan mengidentifikasi potensi bencana alam yang dapat terjadi di wilayah sekolahnya. Juga mengembangkan rencana kontinjensi untuk menghadapi bencana alam.

"Selain itu, juga meningkatkan pengetahuan siswa dan guru tentang bencana alam,  kesiapsiagaan dan kemampuan  dalam menghadapi bencana," tambah Yoie.

Dalam kesempatan itu, petugas BPBD juga memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada siswa, guru, dan staf sekolah tentang bencana alam dan rencana kontinjensi.

Termasuk mengadakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menghadapi bencana, seperti peralatan pemadam kebakaran, peralatan pertolongan pertama, dan lainnya.

"Ada pengujian dan evaluasi rencana kontinjensi dan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana. Serta memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana melalui pemeliharaan sarana dan prasarana, pelatihan dan sosialisasi," pungkasnya.  *****

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved