Berita Viral

Perjuangan Hamsul Guru PPPK di Pulau Kangean Sumenep, Jalan Kaki 4 Jam demi Pergi ke Sekolah

Hamsul, guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), berjalan kaki menuju tempat mengajar.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOMPAS.com/ Nur Khalis
GURU PPPK SUMENEP - Guru PPPK di Sumenep, Hamsul, menerjang jalan penuh lumpur demi pergi ke sekolah. Tampak baju dan motor yang dikendarai Hamsul kotor penuh lumpur 

"Untuk jaga-jaga, kalau hujan deras sudah pasti terlambat ke sekolah, jadi memilih menginap," katanya.

Sementara itu, Abdur Rahem (48), salah seorang guru di SDN Buddi, juga menceritakan bahwa sejak dia mengajar di SDN Buddi, jalan poros yang ada memang sulit dilalui.

Guru asal Desa Longos, Kecamatan Gapura ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur jalan menuju Desa Buddi masih belum memadai.

Dari arah Kecamatan Arjasa, hanya ada pengaspalan sepanjang dua kilometer.

Sementara dari Desa Buddi menuju Kecamatan Arjasa, hanya ada pengaspalan sejauh satu kilometer dan rapat beton sepanjang satu kilometer.

"Jadi, sekitar empat belas kilometer masih belum tersentuh pembangunan apapun," katanya.

Akibatnya, mobilitas ekonomi dan pelayanan kesehatan dari kecamatan menuju desa atau sebaliknya menjadi terkendala. Sebab, satu-satunya jalan poros kabupaten yang ada tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

Mayoritas para guru yang mengajar di SDN Buddi, terutama mereka yang dari luar desa setempat, memilih menginap di sekitar sekolah. Di antara mereka ada yang ngekos di rumah warga yang jaraknya tidak jauh dari sekolah.

Ada pula yang istirahat atau bermalam di kantor sekolah dan pulang setiap akhir pekan.

Tanggapan Pemerintah Setempat

Camat Arjasa, Aynizar Sukma, mengaku tidak tahu pasti jika ada sejumlah guru di SDN Buddi yang memilih menginap demi bisa tetap mengajar di sekolah itu.

Namun, Nizar, sapaan akrab Camat Arjasa itu, membenarkan bahwa jarak dari kecamatan menuju Desa Buddi harus ditempuh dalam waktu yang lama.

"Bahkan sebagian badan jalan belum terbentuk (menuju Desa Buddi). Belum ada pengerasan apapun," ujarnya.

Nizar menambahkan, jika sedang terjadi hujan, guru yang mengajar di Desa Buddi tidak mungkin pulang pakai motor, apalagi jalan kaki.

"Pasti malam kalau pulang dari sekolah," terangnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved