MK Tolak Gugatan PHPU Pilkada Tulungagung 2024 yang Diajukan Mardinoto, Gabah Menang
Mahkamah Konstitusi memutus, gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tidak dapat diterima.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia memutus, gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), tidak dapat diterima.
Putusan ini diambil pada sidang dismissal yang dilaksanakan di lantai 2 Ruang Sidang Gedung 1 MK, Selasa (4/2/2025).
Dalam amar putusannya, 9 hakim MK menyatakan pengajuan gugatan yang diajukan pasangan calon 03, Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti (Mardinoto) melewati batas waktu atau terlambat.
Perkara ini, terdaftar dengan nomor 202/PHPU.BUP-XXIII/2025, dengan pemohon pasangan Mardinoto dan termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung.
Dengan putusan tersebut, maka ketetapan KPU terkait hasil Pilkada Tulungagung 2024 akan berlaku.
Dalam pertimbangan yang dibacakan hakim MK, Enny Nurbaningsih, permohonan yang diajukan pemohon telah melewati tenggang waktu permohonan.
Hal ini diatur dalam Undang-undang nomor 10 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.
Ketetapan itu, juga diatur dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) nomor 3 tahun 2024, tentang Tata Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.
Maka para hakim menilai, eksepsi (bantahan termohon) mengenai tenggang waktu pengajuan permohonan adalah beralasan menurut hukum.
Dengan demikian eksepsi lain, kedudukan hukum dan pokok permohonan serta hal-hal lain tidak dipertimbangkan hakim, karena tidak ada relevansinya.
Dalam amar putusan, 9 hakim konstitusi mengabulkan eksepsi sepanjang berkenaan dengan waktu pengajuan permohonan, dan menolak eksepsi selain dan selebihnya.
Dalam pokok perkara, permohonan yang diajukan Mardinoto dinyatakan tidak dapat diterima.
Putusan ini dibacakan secara kolektif bersama PHPU Kabupaten Bondowoso, Halmahera Timur, Nias Selatan, Sikka, Sabu Raijua, Tolikara, Intan Jaya dan Kota Pematang Siantar.
Keputusan untuk daerah-daerah itu sama, yaitu permohonan PHPU tidak bisa diterima karena pendaftaran permohonan melewati batas waktu.
Sebelumnya, Pilkada Tulungagung 2024 diikuti 4 Paslon, yaitu Gatut Sunu Wibowo-Ahmad Baharudin (Gabah), Santoso-Samsul Umam (Sasa), Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti (Mardinoto) dan Budi Setijahadi-Susilowati (Sehati).
sengketa Pilkada Tulungagung 2024
Pilkada Tulungagung 2024
Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti (Mardinoto)
Gatut Sunu Wibowo-Ahmad Baharudin (Gabah)
Tulungagung
Berita Tulungagung
Minta Jaringan Listrik, Warga Bekas Perkebunan Kaligentong Emosional Saat Temui Bupati Tulungagung |
![]() |
---|
Ada 45 Suspect dan 3 Orang Positif Campak, Dinkes Tulungagung: Tidak Mengarah ke Kejadian Luar Biasa |
![]() |
---|
Putar Musik Terlalu Keras, Pria Mabuk di Tulungagung Ancam Tetangga Dengan Parang Saat Diingatkan |
![]() |
---|
2 Dari 3 SPPG Baru Sudah Disetujui BGN, Penuhi Kebutuhan Program MBG di Pinggiran Tulungagung |
![]() |
---|
Tanpa Listrik di Eks Perkebunan Kaligentong, Warga 5 Desa di Tulungagung Merasa Dianaktirikan Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.