Wawancara Eksklusif
Wawancara Ekslusif Plt Dirut RSUD dr Soedono Madiun dr Tauhid Islamy, Siap Menuju Smart Hospital
RSUD dr Soedono Kota Madiun berkomitmen terus meningkatkan pelayanan kesehatan di tengah proses transformasi menuju Smart Hospital.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
SURYA: Dalam berbagai kesempatan Gubernur Jawa Timur sebelumnya, Ibu Khofifah Indar Parawansa, ingin RSUD di bawah provinsi punya ciri khas layanan. Dari layanan utama yang ada di RSUD dr Soedono tadi, yang paling khas menjadi pembeda dengan rumah sakit daerah lain apa?
dr Tauhid Islamy: Kami ingin mengambil segmen yang Vaskuler. Ketika terjadi kondisi darurat dalam waktu sekian harus ditangani. Jadi masalah Vaskuler ini adalah esensial, kami melirik faktor ini.
Kemudian multi disiplin, kalau bicara pembuluh darah di otak maka banyak ahlinya yang menangani. Ada bedah saraf kemudian sekolah lagi konsultan Vaskuler Intervensi. Kemudian dokter bedah saraf sekolah lagi khusus pembuluh darah, dokter saraf sekolah lagi mempertajam keahlian lagi subspesialis.
Lalu Dokter Radiologi yang mengoperasikan alat canggih Itu juga sekolah lagi tentang Vaskuler, itu baru bicara daerah otak.
Bagaimana dengan Vaskuler daerah Kantung, kita punya dua ahli yang kemudian diakhiri dengan pemasangan ring. Ada Vaskuler di bagian bawah pada penderita Diabet, yang kemudian kalau ini bermasalah tidak ditangani dengan baik, bisa berakhir amputasi yang penyakit dasarnya kencing manis. Kami juga punya ahlinya bedah umum yang sekolah lagi, memperdalam untuk Vaskuler bagian-bagian itu.
Kami memiliki sebuah jargon bahwa kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas pembuluh darah mana saja. Pembuluh darah itu esensial itu yang menjadi sebagai kesempatan untuk mengembangkan rumah sakit ini ke depan.
SURYA: Semua pelayanan ini ternyata bisa diakses BPJS. Namun di sisi lain peralatannya mahal dan rumah sakit juga membutuhkan biaya operasional besar untuk mensukseskan layanan-layanan seperti itu. Bagaimana mensiasati antara kebutuhan memberikan layanan gratis pada pasien, tapi Rumah Sakit harus hidup biaya operasional?
dr Tauhid Islamy: Hal itu memang problematik dan harus didiskusikan terus dengan sahabat tercinta BPJS. BPJS itu ada dua perspektif. Pertama Universal Coverage dalam pengertian kepesertaan, cita cita undang undang adalah seluruh Penduduk Indonesia memiliki Jaminan Kesehatan ataupun Jaminan Ketenagakerjaan, itu disebut dengan Universal Coverage.
Universal Health Coverage berbeda lagi bahwa ketika kemudian penduduk Indonesia membutuhkan layanan kesehatan maka harus bisa mengakses secara universal. Sehingga apa yang terjadi dengan BPJS kita, kepesertaan universal layanan diberikan juga universal. Tidak ada satu-satunya di dunia cuma BPJS.
Kalau asuransi swasta terikat dengan perjanjian bahwa premi sekian dapat layanan yang kelas tertentu. Ada batasan dan tidak universal. Tapi kalau BPJS cita-cita luhur berdasarkan amanah undang-undang, semua masalah kesehatan tercover.
Kecuali kosmetik, kehendak sendiri, keinginan sendiri tidak ditanggung BPJS, tapi lebih dari itu semua akan ditanggung. Pertanyaannya preminya cukup apa tidak? preminya sama ada premi kelas 3 kelas 2, tidak ada kelas VIP preminya berhenti di kelas 1.
SURYA: Mungkin bisa cerita Success Story Bagaimana anda mengelola dan mengatur persoalan ini, ternyata tetap saja RSUD dr Soedono menjadi rujukan dan ramai sekali pasien BPJS?
dr Tauhid Islamy: Kami berterima kasih kepada pimpinan kami ibu Khofifah kemudian dilanjutkan dengan Pak PJ Gubernur, perhatian beliau begitu besar. Ada peran serta pemerintah ketika kami mengalami kekurangan. Kuncinya intervensi pemerintah terhadap Rumah Sakit Provinsi.
Ada juga Rumah Sakit vertikal yang langsung di bawah koordinasi Kemenkes, ketika kemudian mereka membutuhkan alat-alat dan sebagai macam maka langsung permintaannya ke Kemenkeu, Kemenkes. Kami kalau membutuhkan pengembangan alat dan lain sebagainya pengajuannya ke Ibu gubernur.
SURYA: Agar suatu layanan di wilayah itu berjalan baik, apa kata kunci suksesnya mengingat rumah sakit ini garda terdepan yang terkadang jadi Public Enemy, kalau tidak terlayani maka rumah sakitnya disalahkan. Faktor-faktor apa saja yang berperan di suatu daerah agar layanan kesehatan bisa maksimal?
wawancara eksklusif
Kota Madiun
dr Tauhid Islamy
Tribun Jatimnetwork
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Jombang Hadi Atmaji, Optimisme Tinggi dari Kursi Legislatif |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sang Bunga Desa yang Majukan Wisata |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Gebrakan Bupati Gus Fawait, Warga Jember Gratis Berobat di Faskes se-Indonesia |
![]() |
---|
WAWANCARA EKSKLUSIF Bupati Marhaen Djumadi, Kerja Sat-Set Songsong Nganjuk Melesat di Segala Sektor |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Bupati Sidoarjo Terpilih Subandi: Kepala Daerah Bukan Juragan, Tapi Pelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.