Penemuan Mayat Dalam Koper Ngawi

Pendampingan Psikologi Dua Anak Korban Mutilasi Ngawi yang Tinggal Bareng Nenek di Garum Blitar

Melakukan pendampingan kepada kedua anak Uswatun Khasanah (30), korban mutilasi di Ngawi asal Desa Bence, Kabupaten Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/samsul hadi
Suasana rumah duka ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Minggu (26/1/2025). 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Blitar, akan melakukan pendampingan kepada kedua anak, Uswatun Khasanah (30), korban mutilasi di Ngawi asal Desa Bence, Kabupaten Blitar.

Sekarang UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3APPKB Kabupaten masih melakukan asesmen terhadap kedua anak korban.

"Kami asesmen dulu, pendampinganya dalam bentuk apa, perlu pendampingan psikolog atau tidak. UPT PPA sudah terjun ke keluarga korban," kata Kepala DP3APPKB, Mikhael Hankam Indoro, Senin (27/1/2025).

Dikatakannya, tidak menutup kemungkinan, kalau orang tua korban juga butuh pendampingan, UPT PPA juga akan mengusahakan.

Baca juga: BREAKING NEWS Pembunuh dan Pemulitasi Uswatun Khasanah, Punya Jabatan Ini di Tulungagung

Karena kondisi ibu kandung dan adik korban juga masih syok dengan musibah yang menimpa korban.

"Seandainya orang tua korban juga butuh pendampingan, akan kami usahakan. Makanya, sekarang masih dilakukan asesmen," ujar pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blitar itu.

Selain itu, kata Hankam, dari Dinsos juga terjun melakukan asesmen ke keluarga korban.

Dinsos meminta petugas tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) mengecek apakah keluarga korban sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau belum.

"Kalau belum masuk, kami akan mengusulkan keluarga korban masuk DTKS," ujarnya.

Seperti diketahui, UK, korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi merupakan warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

UK meninggalkan dua anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki UK masih usia 10 tahun dan anak perempuannya usia 7 tahun.

Kedua anak UK tinggal bersama neneknya di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Pelaku mutilasi sendiri sudah ditangkap tim gabungan Polda Jatim. Pelaku merupakan pria dekat korban yang merupakan warga Tulungagung. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved