Penemuan Mayat Dalam Koper Ngawi

8 Fakta Jasad Wanita Tanpa Kepala Dalam Koper di Ngawi: Janda 2 Anak, Tinggal Bareng Nenek di Blitar

Terungkap sederet fakta penemuan jasad wanita tanpa kepala dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Ana Yuliani menunjukkan foto korban, yang jasadnya ditemukan dalam koper, di RSUD Dr Soeroto, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (24/1/2025) (kiri) Kondisi rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) (kanan) 

SURYA.CO.ID - Terungkap sederet fakta penemuan jasad wanita tanpa kepala dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Jasad wanita tanpa kelapa itu pertama kali ditemukan oleh warga di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

Saat ditemukan, jasad wanita dalam koper itu mengenaskan.

Berikut fakta-faktanya.

Bau Menyengat

Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Johsua Piter Krisnawan mengungkapkan, temuan jasad wanita dalam koper ini berawal dari seorang warga yang hendak membuang sampah di dekat lokasi. 

Warga ini menemukan koper yang berbau menyengat.

Dia lalu memanggil saudaranya untuk mengangkap koper tersebut dari parit ke daratan. 

Kemudian dibuka tidak sampai penuh, dan tercium bau menyengat hingga akhirnya dilaporkan ke Polres Ngawi. 

"Satreskrim Polres Ngawi ke lokasi bersama tim identifikasi untuk cek dan olah tkp, setelah itu mengevakuasi ke RSUD dan melakukan otopsi," kata AKP Joshua Piter, dikutip SURYA.CO.ID dari tayangan TVOne, Jumat (24/1/2025). 

Jasad Tak Utuh

Selain tanpa kepala, jasad wanita itu ditemukan dalam kondisi kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, kaki kanan terpotong sampai lutut.

Korban Ternyata Warga Blitar

Setelah diidentifikasi, terungkap bahwa korban yang jasadnya ditemukan dalam koper itu, ternyata warga Kabupaten Blitar. 

Dia adalah UK (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

Baca juga: Keluarga Korban Menahan Tangis Pastikan Identitas Jasad Wanita Tanpa Kepala Dalam Koper di Ngawi

Penyebab Kematian

AKP Joshua Peter Krisnawan mengungkap penyebab tewasnya korban. 

“Penyebab kematian korban, karena kekurangan nafas akibat terhambatnya jalur atau jalan pernafasan,” ujar AKP Joshua, ditemui di Mapolres Ngawi, Jumat pagi (24/1/2025).

Kemungkinan, lanjut AKP Joshua, korban tewas karena oleh cekikan pada bagian leher.

Kendati demikian, pihaknya terus melakukan pendalaman lebih lanjut.

“Sudah ada beberapa saksi yang kami periksa. Tentunya yang relevan dengan perkara ini,” terangnya.

“Jumlah saksi terus bertambah. Keterangan dari saksi saksi kami gali terus agar ada titik terang,” imbuhnya.

Terungkap dari Barang-barang Korban

Ana Yuliani menunjukkan foto korban, yang jasadnya ditemukan dalam koper, di RSUD Dr Soeroto, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (24/1/2025)
Ana Yuliani menunjukkan foto korban, yang jasadnya ditemukan dalam koper, di RSUD Dr Soeroto, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (24/1/2025) (SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani)

Jasad korban cepat teridentifikasi berkat barang-barang yang ditemukan di dalam koper.

Di antaranya, gelang tali warna hitam dengan bandul dua lingkar menyerupai emas, tali kuncir.

Lalu rok warna hitam ukuran L, sandal merk Dior, selimut bermotif lurik atau garis garis, dan juga koper berwarna merah jambu bermerk Reindeer.

“Kemudian tali warna putih yang dilakukan untuk mengikat leher tangan dan kaki korban,” tutur AKP Joshua.

Polisi juga menemukan tindik berwarna perak atau emas putih di bagian pusar atas, dan tali tas warna hitam digunakan untuk mengikat korban.

“Korban memakai tali kuncir rambut di bagian tangan kanannya,” tandas AKP Joshua.

Tinggal di Tulungagung

Ibu kandung UK ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

"Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar," kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

"Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum," ujarnya. 

Janda Anak 2

Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

"Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini," katanya. 

Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB. 

"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," katanya. 

Ayah Kandung Jarang Bertemu Korban

Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban.

Namun, keduanya tinggal dalam satu kabupaten. 

Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence.

"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," ujarnya.

Gelagat Korban

Hendi Suprapto, ayah tiri korban menjelaskan, UK meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025).

Pada hari Senin dan Selasa, korban tidak dapat dihubungi.

“Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian,” imbuhnya.

Hendi mengaku tidak menyangka, lantaran anak angkatnya bisa mendapatkan nasib begitu sadis. Ia berharap pelaku dapat segera diamankan.

“Harapan anggota tubuh cepat ditemukan pelaku cepat tertangkap, cara pelaku sadis, tidak manusiawi,” pungkasnya.

(Febrianto Ramadani)

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved