Berita Viral

Kejanggalan Penyebab Brigjen Purn Hendrawan Tewas Terapung di Laut, Mobil Beroda 3, Depan Cuma Pelek

Muncul kejanggalan mengenai penyebab tewasnya Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang jasadnya mengapung di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com
Mobil yang dipakai Brigjen Purn Hendrawan Ostevan saat terjun ke laut Marunda, akhirnya ditemukan (kiri dan kanan) Brigjen Purn Hendrawan Ostevan (tengah) 

Pengalaman Hendrawan sebagai mantan pejabat eselon 1 dengan berbagai penugasan, menurut Wawan, sangat diperlukan untuk memberikan masukan-masukan yang krusial, terutama untuk hal-hal yang sifatnya tidak ada di buku.

"Beliau bisa bercerita mengenai pengalaman lapangan. Ilmu di luar buku, di luar sumber terbuka lainnya. Itu nIlai plus yang kami dapatkan," ungkapnya. 

Terkait apa yang dialami Hendrawan, Wawan mengaku awalnya tidak percaya. 

Dia lalu mengorek informasi dan mendapati rekaman CCTV yang mengungkap detik-detik Hendrawan seorang diri terjun ke laut bersama mobilnya.  

Terkait jasadnya yang mengambang, Wawan memperkirakan Hendrawan sempat keluar dari mobil dengan membuka pintunya. 

Namun, diperkirakan nafasnya tidak sekuat dahulu, sehingga dia tidak bisa selamat.

"Karena jasadnya mengambang, tampaknya beliau sudah bisa keluar dari mobil, meskipun dengan susah payah, membuka pintu. 

Karena usianya juga sudah 75 tahun, nafas tidak sekuat dulu, muda. Sehingga kami dengar wafat," katanya. 

Wawan juga mendapat informasi hasil forensik Polri mengenai tidak adanya penganiayaan di tubuh korban.

Dia berharap pihak-pihak terkait bisa memperileh titik terang dari kasus yang menimpa koleganya ini. 

"Mudah-mudahan memperoleh titik terang dan ketemu dari bukti yang ada," tukasnya. 

Siapakah Brigjen Purn Hendrawan Ostevan?

Wawan Purwanto, kolega Brigjen Purn Hendrawan Ostevan mengungkap sosok dan tabiat eks petinggi BIN tersebut.
Wawan Purwanto, kolega Brigjen Purn Hendrawan Ostevan mengungkap sosok dan tabiat eks petinggi BIN tersebut. (kolase kompas TV)

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Hendrawan Ostevan lahir pada 24 Oktober 1949 dan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1975.

Dia menikah dengan Linda Ratna Komalasari.

Saat meninggal, dirinya berusia 75 tahun.

Riwayat kariernya pernah aktif di Badan Intelijen Negara (BIN).

Hal itu diketahui dari kartu tanda anggota (KTA) yang ditemukan melekat di jasadnya saat ditemukan.

Adapun pangkat terakhirnya adalah Pembina Utama dengan jabatan Tim Ahli Deputi.

Dikutip dari laman Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Hendrawan pernah tercatat menjadi atase bidang pertahanan dan militer Kedubes Indonesia di AS pada tahun 2002.

Kemudian, dia juga tercatat pernah membuat disertasi dengan judul "Keamanan di Asia Tenggara dan Peran ASEAN Regional Forum (ARF)" yang terbit pada tahun 1999.

Selain itu, Hendrawan juga tercatat pernah memimpin satu peleton BP Yonif 145/BS dalam tugas operasi Seroja di Timor-Timur (sekarang Timor Leste) pada 8 April 1976 lalu.

Dikutip dari laman Yonzipur, pada saat itu, Hendrawan masih berpangkat Lettu Czi.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved