Berita Viral

Kejanggalan Penyebab Brigjen Purn Hendrawan Tewas Terapung di Laut, Mobil Beroda 3, Depan Cuma Pelek

Muncul kejanggalan mengenai penyebab tewasnya Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang jasadnya mengapung di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com
Mobil yang dipakai Brigjen Purn Hendrawan Ostevan saat terjun ke laut Marunda, akhirnya ditemukan (kiri dan kanan) Brigjen Purn Hendrawan Ostevan (tengah) 

SURYA.CO.ID - Muncul kejanggalan mengenai penyebab tewasnya Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang jasadnya mengapung di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Kejanggalan itu muncul setelah mobil yang dikendarai Hendrawan ditemukan di berada sekitar lima meter dari bibir dermaga dengan kedalaman enam meter, Sabtu (18/1/2025).

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, mobil Toyota Vios itu hanya menggunakan tiga ban, sedangkan satu roda lainnya hanya tersisa pelek.

“Jadi, melintas dengan tiga ban. (Itu) kiri depan, belakang lengkap, yang kanan depan tanpa ban tapi masih ada pelek-nya,” ungkap Ade Ary.

Hingga kini, belum diketahui apakah ban itu hilang karena dicuri atau sengaja dibiarkan begitu oleh Hendrawan.

Tak Ada Tanda Kekeraan

Diketahui, jasad Hendrawan ditemukan mengapung di perairan Dermaga KCN Marunda oleh seorang nelayan.

Saat dievakuasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sementara dompet berisi kartu tanda anggota TNI dan BIN masih ada pada jasadnya.

Analisis Kriminolog

Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menilai Hendrawan kemungkinan besar mengakhiri hidupnya sendiri.

Berdasarkan fakta-fakta yang telah diungkap kepolisian, tidak menemukan indikasi adanya pembunuhan.

“Yang ada adalah korban dengan firm mendekati ujung dermaga dan masuk laut. Perhatikan, tidak semua orang tahu dermaga lho,” ujar Adrianus.

Adrianus juga menyoroti waktu kejadian yang berlangsung pada dini hari, saat hanya sedikit orang yang berani mendatangi Dermaga KCN Marunda.

Dengan begitu, kondisi emosional Hendrawan disebut bisa menjadi pemicu tindakan tersebut.

“Menurut saya itu mencerminkan kondisi galau, bingung, bahkan kalut dari yang bersangkutan. Masa enggak terasa kalau ban bermasalah?” ujar dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved