Wabah PMK di Jatim

Dua Pasar Hewan Lamongan Masih Ditutup Dampak PMK, Tunggu Hasil Evaluasi Selama 14 Hari

Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan belum terkendali dan penularannya semakin meluas.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Forkopimda, bupati, kapolres dan dandim 0812 dan para dokter hewan Disnakeswan turun gunung lakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan Lamongan, selain sosialisasi ke peternak, Rabu (15/1/2025) 

Bupati, kapolres dan dandim didampingi para dokter hewan Disnakeswan melakukan vaksinasi di kandang sapi milik Suwito di Desa Balungwangi Kecematan Tikung setelah sepekan sebelumnya di peternakan milik Tarjo.

Terdata sampai hari ada ada sebanyak 824 ekor sapi terserang PMK, 44 ekor mati dan  222 berhasil disembuhkan.

"Meski belum tergolong kejadian luar biasa (KLB), tetap perlu diwaspadai dan ditekan agar tidak berkembang," kata Kaji Yes.

Selain gerakan vaksinasi, juga menutup dua pasar hewan yakni, Pasar Hewan Tikung dan Pasar Hewan Babat. Cara ini untuk mengendalikan penyebaran PMK. 

Penyemprotan disinvektan juga intens dilakukan di dua pasar hewan, Tikung dan Lamongan meski pada kenyataannya  telah ditutup. 

Kaji Yes meyakinkan pada para peternak, bahwa penyakit PMK bisa disembuhkan.

Yang terpenting para peternak atau pemilik sapi mau mematuhi anjuran dari Disanakeswan atau paramedis hewan.

"Kalau hendak masuk kandang harus diperhatikan kebersihan alas kakinya. Karena penyebaran PMK bisa melalui udara dan terbawa oleh anak kandang atau pengunjung yang masuk dari kandang satu ke kandang lainnya," ungkap Yubronur. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved