Wabah PMK di Jatim

Dua Pasar Hewan Lamongan Masih Ditutup Dampak PMK, Tunggu Hasil Evaluasi Selama 14 Hari

Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan belum terkendali dan penularannya semakin meluas.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Forkopimda, bupati, kapolres dan dandim 0812 dan para dokter hewan Disnakeswan turun gunung lakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan Lamongan, selain sosialisasi ke peternak, Rabu (15/1/2025) 

SURYA.co.id LAMONGAN - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan belum terkendali dan penularannya semakin meluas.

Kondisi tersebut yang mengharuskan keberadaan dua pasar hewan di Lamongan masih ditutup.

"Minggu (19/1/2025) hari pasaran Pasar Hewan Tikung masih belum dibuka. Termasuk Pasar Hewan Babat yang beroperasi setiap hari Selasa," ungkap Direktur PD Pasar Lamongan, Hartono kepada SURYA, Sabtu (18/1/2025).

Informasi sampai saat ini penyakit PMK masih terus bertambah, meski tingkat kesembuhannya juga tinggi. Dua pasar hewan dibawah PD Pasar di Tikung dan Babat dipastikan masih ditutup untuk sementara.

Perkembangan itu akan dilihat selamat 14 hari atau sekitar dua minggu. 

Sejak pasaran hari Minggu ditutup sampai minggu kedua besuk belum ada perubahan yakni masih ditutup.

"Kalau evaluasi selama 14 hari membaik, artinya  jika jumlah populasi sapi yang terserang PMK tidak semakin bertambah, maka pasar hewan akan beroperasi, dan sebaliknya," kata Hartono.

Untuk hari Minggu (19/1/2025) Pasar Hewan Tikung dan Selasa (21/1/2025) untuk Pasar Hewan Babat masih belum beroperasi.

Dan selama ditutup pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan (Disnakeswan) bersama PD Pasar Unir Pasar Hewan setiap hari rutin melakukan penyemprotan disinvektan di lokasi pasar hewan. 

Kebersihan lingkungan pasar terus dilakukan sampai kondisi normal nanti. Ia mengimbau pada peternak atau juragan sapi untuk menahan sementara tidak ke pasar hewan. 

"Sementara hentikan transaksi di Pasar Hewan," imbaunya.

Ia juga meminta para peternak untuk selalu menaati anjuran petugas Disnakeswan dalam urusan perawatan dan pemeliharaan sapi, agar segera normal kembali dan masyarakat petani ternak bisa beraktifitas normal tanpa PMK.

Sementara itu, data terakhir menyebutkan ada sebanyak 824 ekor sapi terdata terjangkit PMK dari  sebelumnya  sebanyak 527 ekor sapi terjangkit PMK, yang berarti  bertambah   297 ekor sapi terserang PMK, dan total sapi yang terjangkit PMK sebanyak 824 ekor sapi.

Forkopimda Lamongan turun gunung memberikan perhatian ekstra dengan memberikan vaksinasi pada sapi yang sehat dan mengkarantina sapi yang sakit, selain menutup pasar hewan sampai waktu yang belum ditentukan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, bersama Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputra, Dandim 0812 Letkol Arm Ketut Wira Purbawan didampingi Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Shofiah Nurhayati untuk kali kedua dalam sepekan ini melakukan vaksinasi di kandang peternakan sapi, Rabu (15/1/2025).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved