Berita Viral

Sosok Kapolres Belitung yang Ikut Penyergapan Sertu Hendri DPO Kasus Perampokan dan Penembakan

Inilah sosok Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra yang ikut turun tangan penyergapan Sertu Hendri DPO Kasus Perampokan dan Penembakan.

kolase Tribunnews
Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra (kiri), Penyergapan Sertu Hendri DPO Kasus Perampokan dan Penembakan (kanan). 

SURYA.co.id - Inilah sosok Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra yang ikut turun tangan penyergapan Sertu Hendri DPO Kasus Perampokan dan Penembakan.

Diketahui, Petugas gabungan dari TNI dan Polri terus berupaya mengejar buronan Sertu Hendri di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Sertu Hendri, sejak 2024, berstatus desertir dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena terlibat kasus perampokan dan penembakan sesama anggota TNI.

Keberadaan Sertu Hendri sebelumnya tercium saat bersembunyi di rumah mertua pada Selasa (14/1/2025).

Lokasi persisnya berada di Jalan Anwar Aid, RT 19, RW 06, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Baca juga: Sosok Sertu Hendri, Desertir TNI AD yang Jadi DPO Kasus Perampokan dan Penembakan, Kembali Lolos

Namun, upaya penyerangan petugas gabungan gagal karena licinnya Sertu Hendri.

Melansir dari Bangkapos.com, petugas gabungan sudah mendapatkan informasi keberadaan Sertu Hendri sejak Senin (13/1/2025) malam.

Keesokan harinya, personil dari Subdenpom Persiapan Belitung, Kodim 0414 Belitung, Batalyon B Pelopor Brimob Polda Bangka Belitung, dan Polres Belitung, mendatangi lokasi persembunyian.

Petugas membawa persenjataan lengkap, mulai senjata api hingga jaket anti peluru.

Berdasarkan kabar yang beredar selama buron, Sertu Hendri membawa senjata api.

Singkat cerita, petugas sudah berada di posisi masing-masing siap menangkap Sertu Hendri.

Tetiba terdengar suara dua kali tembakan dari dalam rumah tempat persembunyian.

Situasi menegang lantaran di sekitaran lokasi dipadati warga yang penasaran.

Tidak lama kemudian, Sertu Hendri gagal ditangkap karena sudah melarikan diri.

Menurut pantauan, ikut turun tangan dalam upaya penyergapan Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra; Dandim 0414 Belitung Letkol Inf Kurniawan Hanif; dan Danlanud H AS Hanandjoeddin Letkol Pnb Mokhammad Zen.

Selain itu juga terlihat Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama; dan Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Babel, AKP Kevin Sinaga. 

Mereka datang dengan perlengkapan lengkap mengenakan rompi anti peluru, helm, serta senjata api. 

Sosok Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitya Putra

AKBP Deddy Dwitiya Putra adalah seorang perwira menengah Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Bin Tibsos di Direktorat Binmas Polda Bangka Belitung.

Lahir di Jakarta Barat pada 11 Desember 1981, Deddy merupakan lulusan Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 2004.

Sejak masa sekolah pada tahun 1996, Deddy telah menekuni hobi balap motor dan aktif mengikuti berbagai kejuaraan daerah di lokasi penugasannya.

Kecintaannya terhadap dunia otomotif mendorongnya untuk mendirikan tim balap sendiri bernama Pakpol Racing Team, yang terdiri dari personel Polri aktif dan beberapa pembalap sipil.

Pada 26 November 2023, Deddy berhasil meraih juara III dalam kelas Ex Raider Standar Pabrik 40 Tahun pada Kejuaraan Babel Road Race Open.

Selain aktif sebagai pembalap, Deddy juga terlibat dalam beberapa komunitas motor di Bangka Belitung, seperti Komunitas Trabas Babel (motor trail) dan Komunitas RX King Bangka Belitung.

Melalui keterlibatannya, ia berupaya memperluas jaringan pertemanan serta menggalang komunitas untuk berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di jalan, khususnya dalam hal tertib berlalu lintas dan sosial di ruang publik.

Deddy berharap Provinsi Bangka Belitung dapat memiliki sirkuit balap road race permanen di masa depan, sehingga generasi muda yang memiliki minat di dunia otomotif dapat menyalurkan hobinya di tempat yang resmi dan aman.

Ia juga berpesan kepada para pemuda untuk menyalurkan hobi pada tempatnya, selalu belajar dari pengalaman, mengutamakan keselamatan, dan tetap bersyukur serta semangat.

Sertu Hendri Jadi DPO

Dulunya, Sertu Hendri bertugas sebagai Babinsa di Desa Aik Pelempang Jaya, Belitung. Kemudian ia dipindahkan ke Korem 042/Gapu, Jambi.

Sertu Hendri terlibat beberapa kasus hukum. Pertama, kasus perampokan tahun 2023. Ia dipenjara dan dipecat dari militer.

"Penyebab dia disersi itu karena kasus perampokan di Palembang pada 2023. TKP-nya di Palembang, dan dia dijatuhi hukuman satu tahun penjara serta dipecat dari dinas militer," ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama.

Sosok Sertu Hendri, Disertir TNI AD yang Jadi DPO Kasus Perampokan dan Penembakan
Sosok Sertu Hendri, Disertir TNI AD yang Jadi DPO Kasus Perampokan dan Penembakan (kolase Posbelitung.com)

kedua, kariernya di militer dinodai dengan berbagai pelanggaran lainnya, termasuk dugaan penipuan jual beli tanah.

Vonis Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer. Namun, Hendri memilih melarikan diri, meninggalkan masa lalunya sebagai prajurit dan menjadi buronan yang berpindah-pindah lokasi.

Jejak Hendri pertama kali tercium di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, ketika ia meninggalkan mobil Toyota Fortuner bernomor polisi AD 1092 GM di halaman rumah seorang nenek bernama Nor.

Kepala Desa Air Seruk, Prasetya Yoga, mengonfirmasi kejadian itu.

“Beliau warga kami, dan katanya Hendri hanya menitipkan kunci mobil di sana,” kata Yoga.

Baru-baru ini istri siri Sertu Henrdi melaporkan keberadaan suaminya yang berada di Belitung. Ia bersembunyi selama tiga minggu.

Sang istri memutuskan melapor karena merasa terancam.

"Istri sirinya takut karena selalu diancam. Bahkan, pelaku sempat mencarinya ke rumah orang tuanya," kata Letda Jaka.

Untuk melumpuhkan Sertu Hendri, aparat harus mengambil langkah cermat.

Pasalnya, Sertu Hendri membawa senjata api dan berani melukai aparat.

Subdenpom Persiapan Belitung bersama Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Kepulauan Bangka Belitung pun melakukan pengepungan di sebuah rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian Sertu Hendri.

Namun, Hendri justru melawan hingga memicu insiden penembakan terhadap anggota Subdenpom, Serma Rendi, pada Senin (13/1/2025).

“Informasinya, sejak semalam hingga pagi ini tim masih mencoba membujuk Hendri agar menyerahkan diri secara baik-baik,” ujar seorang warga yang turut menyaksikan pengepungan di Jalan Anwar Aid.

Ketegangan memuncak di kawasan Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Selasa (14/1/2025).

Warga setempat, yang menyaksikan langsung drama penangkapan ini, berharap Hendri segera menyerahkan diri tanpa perlawanan lagi.

“Mudah-mudahan saja cepat ditangkap,” ujar Kepala Desa Air Seruk, Prasetya Yoga.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved