Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK, Anak Bos Rental Mobil yang DItembak Mati Oknum TNI Khawatir Ini

Setelah terungkap pelaku penembakan bos rental mobil adalah oknum TNI, korban dan saksi ramai-ramai ajukan perlindungan ke LPSK. Terancam?

Editor: Musahadah
kolase kompas TV
Keluarga korban dan saksi kasus penembakan bos rental mobil oleh oknum TNI minta perlindungan LPSK. 

"Panglima TNI memberhentikan segera, sehingga berstatus warga sipil, Serahkan proses hukum di lingkungan kepolisian," tegasnya  dikutip dari siaran Nusantara TV pada Selasa (7/1/2025).  

Usman Hamid melihat apa yang dilakukan 3 oknum TNI AL ini sebagai pembunuhan di luar hukum dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). 

"Kita sangat menyayangkan aparat keamanan yang begtu mudah menggunakan senjata api, sehingga mengakibatkan korban jiwa," katanya. 

Gelagat Oknum TNI Sebelum Tembak Mati Bos Rental Mobil Dibongkar Saksi, Beda Pengakuan Pangkoarmada

Menurutnya, tidak ada kondisi apapun di tempat kejadian perkara yang memperlihatkan pelaku dalam kondisi keselamatan terancam sehingga bisa digunakan sebagai alasan untuk membenarkan itu. 

Terkait argumen dari pihak TNI AL tentang adanya pengeroyokan yang melatarbelakangi pelaku melepas tindakan, Usman justru mempertanyakan klaim tersebut. 

Menurutnya, hal itu harus diperiksa benar-benar apakah memang ada pengeroyokan.

Hal ini beralasan karena selama ketika seorang warga sopil tewas, lalu aparat memberi penjelasan yang seolah-olah membenarkan tindakan yang jelas-jelas salah

"Atau ingin menghindari pertanggungjawaban, entah korban dianggap tawuran atau korban dipandang menyerang dan seterusnya," sindirnya. 

Menurutnya, perbedaan informasi ini justru menimbulkan tanda tanya yang harus dijalaskan terang benderang oleh kepolisian karena ada di ranah hukum pidana umum. 

Dalam kasus ini, menurut Usman, pelaku yakni oknum TNi harus tunduk pada yuris diksi peradilan umum. 

"Dan pihak kepolisian tidak boleh ragu-ragu untuk ambil tindakan tegas pelakunya, dan lindungi masyarakat dari segala ancaman. 

"Ini perilaku arogansi yang berkali-kali terjadi dan tidak pernah dihukum benar-benar adil, sehingga berulang. Tidak ada pilihan lain, kecuali TNI bersikap terbuka, tanpa ada dugaan TNI secara kelembagaan melindungi anggotanya yang terlibat. 

"Anggota harus diproses hukum, jangan lembaga jadi tempat perlindungan orang-orang yang melanggar HAM," tegasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Bos Rental yang Tewas Ditembak Ajukan Ganti Rugi, LPSK: Mereka Juga Ajukan Pendampingan

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved