Seramnya Angin Kencang Paksa Pelintas Suramadu Menepi, BPBD Bangkalan Imbau Kontrol Kecepatan

Video itu menggambarkan para pelintas terpaksa menepi dan menghentikan laju sepeda motor.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Para pemotor memilih menepi akibat kencangnya hembusan angin di atas bentang tengah Jembatan Suramadu. Video tersebut mewarnai linimasa media sosial dalam tiga hari terakhir. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Angin samping di sepanjang Jembatan Suramadu menjadi ancaman serius bagi pengendara di masa cuaca ekstrem ini.

Dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang memang mewarnai perjalanan musim penghujan di Kabupaten Bangkalan

Antisipasi dini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan dengan mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi para pengendara yang rutin melintasi Jembatan Suramadu.

Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bangkalan, Fitrisia Wahyu Puspitasari meminta masyarakat lebih rajin memperbaharui website resmi pemerintah berkaitan kebencanaan, yakni website Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).   

“Terutama kepada para pengendara yang aktivitasnya menyeberangi Jembatan Suramadu untuk lebih bijak lagi. Karena cuaca ekstrem seperti ini sangat rawan dan berpotensi terjadinya angin kencang,” ungkap Fitri, Kamis (2/1/2025).   

Pernyataan Fitri tidak lepas dari beredarnya video di atas bentang tengah yang mewarnai linimasa media sosial (medsos) dalam tiga  hari terakhir.

Video itu menggambarkan para pelintas terpaksa menepi dan menghentikan laju sepeda motor.

Dalam video berdurasi 48 detik, beberapa pemotor tampak berpegangan ke pagar pembatas untuk bertahan dari kencangnya hembusan angin.

Deru suara angin terdengar jelas dalam rekaman video dari kamera ponsel pengendara yang juga menepi.

Di tengah kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini, Fitri meminta para pengendara lebih sering mengontrol kecepatan kendaraannya. Terutama ketika melintasi akses Suramadu sisi Madura dan ketika memasuki gerbang Jembatan Suramadu

“Kami imbau maksimal 60 KM per jam saat melintasi akses Suramadu. Namun saat di atas Jembatan Suramadu, jangan lebih dari 60 KM per jam. Ini yang menjadi arahan BMKG. Karena saat ini memang sedang kritis-kritisnya cuaca ekstrem,” ungkap Fitri.  

Seperti diketahui, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang merobohkan sedikitnya 15 tiang listrik di kawasan Jalan Raya Desa Telang, Kecamatan Kamal pada 27 September 2024 lalu.

Kondisi itu memaksa personel gabungan Satlantas Polres Bangkalan, Polsek Kamal, dan Polsek Socah memberlakukan buka-tutup arus lalu lintas.

Keputusan itu ditempuh untuk memberikan kelancaran para petugas gabungan lintas Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN di Kabupaten Bangkalan saat melakukan proses perbaikan yang memakan waktu hingga dua hari. 

“Saat terjadi angin kencang, kami imbau para pengendara jangan berlindung di bawah pohon. Termasuk di bawah tiang listrik karena rawan seperti kejadian di Jalan Raya Telang,” pungkas Fitri. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved