Kekerasan Anak Bikin Jombang Bergoyang, Mulai Bayi Diracun, Ibu Bunuh Bayi Sampai Penodaan Siswi SMP

Sepanjang tahun 2024 ini, masyarakat Jombang dikagetkan kekerasan anak sampai pelecehan hingga menyebabkan nyawa melayang. 

|
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Polisi membawa beberapa tersangka kejahatan dalam rilis di Polres Jombang, Kamis (26/12/2024). 


SURYA.CO.ID, JOMBANG - Kabupaten Jombang yang dijuluki Kota Santri dan tempat lahirnya para tokoh nasional bukannya tidak dinodai tindak kejahatan.

Bahkan beberapa kasus sangat memprihatinkan karena yang belakangan menonjol selalu berkait kekerasan pada anak.

Sepanjang tahun 2024 ini, masyarakat Jombang dikagetkan maraknya kasus kekerasan anak sampai pelecehan hingga menyebabkan nyawa melayang. 

Women Crisis Center (WCC) Kabupaten Jombang sebelumnya menyebut ada ratusan kasus yang korbannya adalah perempuan dan anak di bawah umur.

Sebelumnya sepanjang tahun 2023, dari banyaknya pelecehan seksual ternyata pelakunya didominasi bapak tiri.

Lembaga pendampingan perempuan korban kekerasan berbasis gender ini menyebut, 3 tahun terakhir yaitu 2021-2023 ada sebanyak 416 kasus pelecehan seksual di Jombang.

Lebih lanjut di tahun 2024, WCC mencatat ada 95 kasus yang didominasi kasus kekerasan seksual. Lalu ada 43 kasus kekerasan seksual pada istri, 7 kasus kekerasan terhadap anak dan 3 tindak pidana umum dan 2 perdagangan manusia. 

Dilihat dari relasinya, ada sebanyak 8 kasus kekerasan seksual selama 2023-2024 yang pelakunya adalah bapak tiri.

"Untuk tahun ini, kasus kekerasan seksual pelakunya didominasi oleh bapak tiri," ucap Direktur WCC Jombang, Ana Abdillah kepada awak media beberapa waktu lalu.

Ana menjelaskan, kasus pelecehan seksual itu sangat disayangkan, karena terjadi di rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman untuk anak-anak. 

Data yang dirangkum SURYA, Kamis (26/12/2024), sedikitnya ada tiga kasus menonjol di Jomban, seperti pembunuhan balita berusia 3,5 tahun karena diracun, pembunuhan bayi yang baru lahir sampai pelecehan seksual pada anak di bawah umur. 

Yang pertama adalah balita TA (3,5) asal Kecamatan Mojoagung yang tewas karena diduga dianiaya di Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Rabu (11/12/2024) silam. 

Setelah menerima penganiayaan, bayi itu sempat dibawa ke RSU PKU Muhamadiyah Mojoagung untuk mendapatkan perawatan pertama. Namun karena kondisinya tidak kunjung membaik, si bayi lalu dirujuk ke RSI Sakinah Mojokerto dan kemudian meninggal dunia. 

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra menyebut kasus itu mengarah ke pembunuhan berencana. Karena pelaku utama adalah pria yang merupakan pacar dari ibu si bayi.

Sebelum dianiaya, si bayi diduga sudah diracun dan juga mengalami kekerasan dengan ditemukannya luka lebam saat autopsi. Pelaku utama memiliki hubungan dengan ibu dari korban.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved