Kekerasan Anak Bikin Jombang Bergoyang, Mulai Bayi Diracun, Ibu Bunuh Bayi Sampai Penodaan Siswi SMP

Sepanjang tahun 2024 ini, masyarakat Jombang dikagetkan kekerasan anak sampai pelecehan hingga menyebabkan nyawa melayang. 

|
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
Polisi membawa beberapa tersangka kejahatan dalam rilis di Polres Jombang, Kamis (26/12/2024). 

Ironisnya, pelaku bersekongkol AZ, pria yang merupakan keponakan ibu korban. AZ inilah yang menuangkan racun tikus ke dalam botol minuman yang sering digunakan untuk mencampur susu korban. 

Dan saat berada di rumah pelaku, diduga di sanalah si bayi mengalami kekerasan. Dari hasil autopsi, penyebab korban meninggal karena kekerasan benda tumpul di kepala. Dan juga diindikasikan mengalami keracunan. 

Kasus kedua yang sangat menyesakkan adalah kematian seorang bayi yang baru lahir di sebuah rumah kos awal Desember 2024 ini. Ini termasuk kejam, karena pelakunya adalah MA (19) ibu dari si bayi sendiri.

Perempuan asal Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik itu membekap bayi yang baru ia lahirkan hingga meninggal. 

MA sudah menjadi tersangka karena telah menghilangkan nyawa bayi perempuannya yang ia lahirkan karena ketakutan tangisan anaknya itu terdengar oleh tetangga kos. MA melahirkan sang bayi di sebuah kamar kos di Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang

Saat kejadian, Rabu (11/12/2024), MA mengalami kontraksi kandungan sehingga mengharuskan ia melahirkan. Sang bayi yang baru lahir ke dunia itu pun menangis. 

Namun karena takut ketahuan tetangga kos, MA tega membekap bayinya itu sampai meninggal dunia.  MA melahirkan sendiri bayi tersebut di dalam kos tanpa ada bantuan siapapun. 

Dan kasus ketiga yang membuat geram publik adalah kasus asusila seorang siswi SMP oleh pria pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jombang.

Pelaku berinisial M (63), warga Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung mengenal korban karena menjalin hubungan asmara dengan ibu korban berinisial J yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang pijat. 

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, penodaan itu terjadi saat ibu korban  tidak berada di rumah.

"Pelaku awalnya menjemput korban ketika orangtuanya tidak ada di rumah. Alasannya, pelaku ingin memperbaiki ponsel korban di rumah tetangga," kata Margono. 

Pelaku lalu membawa korban untuk makan bakso dan dalam perjalanan pulang, pelaku membawa korban ke jalan tengah sawah di Desa Mancilan.

Pelaku pun memberhentikan kendaraannya, dan melihat situasi sepi. Ketika itulah, pelaku langsung melakukan tindak asusila kepada korban. Usai melakukan perbuatannya di tengah sawah, pelaku kembali beraksi di waktu yang berbeda. 

Korban yang dua kali diperlakukan tidak senonoh akhirnya melaporkan kejadian yang menimpanya itu kepada keluarganya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved