Tidak Lagi Dipusingkan TPA, Olahan Sampah di Bangkalan Jadi Bahan Bakar Alternatif Industri Semen

TPST di tengah Kota Bangkalan didukung sekitar 40 pekerja berseragam lengkap, mulai dari sepatu, sarung tangan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Selain menggunakan tenaga mesin, proses pengolahan RDF atau keripik sampah di TPST Jalan Halim Perdana Kusuma, Kota Bangkalan juga menyerap tenaga kerja. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Penutupan satu-satunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Buluh, Kecamatan Socah pada Februari 2020 silam membuat sampah berserakan di beberapa titik. Wajah Kota Bangkalan pada pertengahan November 2021 seolah ‘dikepung’ sampah. 

Namun Bangkalan kini menjelma sebagai salah satu daerah pengirim Refuse Derived Fuel (RDF) atau keripik sampah untuk kebutuhan pengganti bahan bakar fosil konvensional, yakni batu bara.

Dari Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Jalan Halim Perdana Kusuma yang diresmikan PJ Bupati Bangkalan, Arief M Edie pada 24 September 2024 lalu, keripik-keripik sampah diproduksi mencapai 3 ton hingga 3,5 ton per hari.

TPST di tengah Kota Bangkalan didukung sekitar 40 pekerja berseragam lengkap, mulai dari sepatu, sarung tangan, hingga helm safety. 

Sementara mesin-mesin yang tersedia untuk proses RDF meliputi mesin pemilah sampah organik dan non-organik, mesin pencacah, mesin pengering, mesin pemisah material mengandung logam besi, mesin pelletizer, hingga mesin pengemasan.

“Kami sudah mulai beroperasi sejak 24 September 2024, sudah melakukan pengiriman 4 kali. Pengiriman pertama sebanyak dua kali ke Indocement dengan total pengiriman 32 ton keripik sampah. Pengiriman pertama 15 ton dan pengiriman kedua sejumlah 17 ton,” ungkap Direktur TPST Bangkalan, Agus Eka Leandy, Jumat (20/12/2024).

Untuk diketahui, RDF adalah sumber energi terbarukan yang merupakan hasil pengolahan sampah menjadi bahan bakar pengganti fosil konvensional seperti batu bara. 

Proses pengolahan RDF dilakukan dengan cara mencacah dan mengeringkan, hingga memiliki ketebalan 2 cm hingga 10 cm dan kadar airnya di bawah 25 persen.

“Nah berikutnya ini ada dua kali pengiriman seberat total 32,7 ton ke SIG Semen Gresik di Tuban untuk bahan bakar pengolahan semen. Pengiriman pertama tanggal 15 Desember seberat 17,7 ton, pengiriman kedua pada 26 Desember seberat 15 ton,” pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved