Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF Cawali Kota Blitar Terpilih Mas Ibin, Beberkan Program-program Prioritas
Mas Ibin: Di visi misi kami, kami menginginkan Kota Blitar yang maju, sehat, sejahtera menuju kota masa depan.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, KOTA BLITAR - Calon Wali Kota Blitar terpilih di Pilkada 2024, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin membeberkan program-program prioritas pasangan Mas Ibin-Elim Tyu Samba untuk mempercepat pembangunan di Kota Blitar ke depan dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Jatim Network.
Berikut hasil wawancara Mas Ibin dengan Manager Tribun Mataraman (grup Tribun Jatim Network), Rendy Nicko Ramandha di Kafe Dilan, Jl Kelud, Kota Blitar, Senin (16/12/2024).
Assalamualaikum Mas Ibin. Mas Ibin dan Mbak Elim punya visi misi membawa kota Blitar ke depan lebih baik. Mungkin bisa dibedah apa saja visi misi itu?
Mas Ibin: Terima kasih kepada Tribun. Bahwa hari ini, mungkin awal kami telah memenangkan Pilkada, tapi kami belum dilantik. Tapi, di visi misi kami, kami menginginkan Kota Blitar yang maju, sehat, sejahtera menuju kota masa depan.
Visi misi ini tentunya tidak gampang diwujudkan. Mengingat sejarah teritorial Kota Blitar ini kota kecil yang berada di tengah, di kelilingi Kabupaten Blitar dan daerah lain, di samping Tulungagung juga ada Kediri.
Jadi, idealnya Kota Blitar yang bisa dibilang kota tengah ini, seharusnya menjadi kota yang bisa memfasilitasi semuanya termasuk daerah lain.
Untuk bisa memfasilitasi semuanya, otomatis fasilitas di Kota Blitar ini adalah nomor satu, terbaik. Itu keinginan dan harapan kami.
Kami ingin mewujudkan Kota Blitar lebih baik, dengan fasilitas perkotaan terbaik sehingga Kota Blitar bisa memfasilitasi semua daerah di sekitarnya. Kira-kira garis besarnya seperti itu.
Dalam visi misi itu Mas Ibin punya program Tujuh Aksi Blitar SAE. Mungkin bisa dijelaskan terkait hal itu?
Mas Ibin: Tujuh Aksi Blitar SAE itu sebenarnya prioritas-prioritas program yang akan kami kebut, yang sudah kami ringkas dalam rangka memajukan Kota Blitar.
Program itu mengenai beberapa tema yang semuanya mengarah kepada kemajuan kota yang tadi dimaksud kota tengah.
Jadi kota tengah itu selain fasilitasnya harus nomor satu dan terbaik, juga ada lagi tentang peningkatan SDM.
Dengan begitu, selain menjadi tujuan fasilitasnya terbaik, peningkatan SDM ini mutlak dijalankan.
Kota Blitar ini dari dulu dikenal dengan pendidikan gratis. Gratis itu dapat dimaknai hanya gratis sebagian bisa juga gratis keseluruhan.
Periode dulu pernah juga gratis keseluruhan. Kemudian di akhir-akhir ini kami sering mendengar masih ada biaya-biaya lain di sekolah. Itu yang dimaksud pendidikan dasar mulai SD, SMP, dan SMA.
Jadi yang perlu dibenahi adalah bagaimana mengembalikan dulu pendidikan gratis itu, gratis secara keseluruhan. Di tingkat dasar.
Akan tetapi kami memformulasikan lebih maju lagi, tidak hanya di tingkat pendidikan dasar. Kami ingin SDM Kota Blitar itu sampai di perguruan tinggi.
Untuk mewujudkan SDM naik level ke perguruan tinggi, kami siapkan dua hal, yaitu, satu beasiswa persiapan masuk perguruan tinggi dan yang kedua beasiswa saat sudah masuk perguruan tinggi itu sendiri.
Kenapa harus investasi di bidang pendidikan, karena mohon maaf, di Kota Blitar ini kota yang sumber daya alam tidak begitu banyak.
Jadi, kami benar-benar harus bertarung betul di investasi SDM. Kalau SDM itu tuntas, mereka siap menghadapi tantangan global, baik dalam meraih kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan selesai.
Kalau peningkatan SDM tidak tuntas, mohon maaf pemerintah daerah harus mencarikan pekerjaan lagi, membimbing lagi, training lagi, itu justru menjadi PR terus menerus.
Dan di sini (peningkatan SDM), ternyata juga korelatif dengan ada beberapa keluarga yang satu rumah ada tiga sampai empat KK.
Ketika mereka punya anak usia dewasa dan menikah berarti akan menambah KK lagi, kalau pendidikan tinggi tidak tuntas.
Karena untuk bisa pecah tempat tinggal berarti mereka harus punya rumah sendiri dan itu kaitannya dengan ekonomi.
Kalau pekerjaan tidak mumpuni, mereka beli rumah sendiri itu berat. Makanya, yang paling gampang menyelamatkan masalah itu pendidikannya harus dituntaskan sampai S1.
Setelah S1, saya kira, sejelek-jeleknya, kesempatan untuk mendapat pekerjaan lebih besar. Memungkinkan di antara orang miskin yang katanya tinggal di permukiman padat penduduk langsung bisa pecah tempat tinggal setelah lulus S1.
Syukur-syukur setelah lulus S1, mereka bisa dapat pekerjaan bagus, menjadi direksi, misalnya. Jadi investasi paling gampang untuk mensejahterakan masyarakat itu lewat pendidikan.
Salah satu caranya, yaitu, pemerintah berusaha menuntaskan pendidikan warganya sampai perguruan tinggi. Selain infrastruktur dan hal-hal yang terbaik harus ada di Kota Blitar, pendidikan juga harus dituntaskan.
Selain itu, juga ada pelayanan publik. Pelayanan kesehatan harus ditingkatkan. Saya punya jargon untuk layanan kesehatan, yaitu, kami jemput bola. Misalkan, ada orang sakit kami jemput, kami antar ke rumah sakit, dan kami pulangkan dalam kondisi sehat. Fasilitasnya akan kami siapkan. Kami ingin masyarakat Kota Blitar senang.
Lalu, mungkin kalau ada pelayanan lama dan berbelit harus ditiadakan. Jadi, kami tidak hanya ngomong soal pelayanan gratis. Kalau pelayanan gratis sudah banyak, tapi kecepatan, ketepatan, dan tidak bertele-tele itu penting. Masyarakat itu kalau bisa seperti raja.
Saya ini ingin merajakan masyarakat. Jangan sampai kebalik. Kami ingin mengembalikan pelayanan konstitusional itu merajakan masyarakat.
Tadi Mas Ibin sempat menyinggung soal demografis Kota Blitar di tengah. Lalu disebutkan ingin fasilitas terbaik di Kota Blitar. Mungkin bisa dijelaskan apa keinginan Mas Ibin agar Kota Blitar bisa lebih maju, misal soal akses?
Mas Ibin: Secara general, kami bisa mengatakan dalam visi misi kami ada yang baru. Biasanya, Kota Blitar dikenal dengan kota jasa, pariwisata, dan perdagangan.
Di visi misi kami, kami tambahkan dengan industri. Perlunya apa? Karena sekian lama ini, kesempatan kerja dan peningkatan ekonomi di Kota Blitar agak kurang.
Banyak warga Kota Blitar kalau ingin punya uang mereka kerja di luar Kota Blitar. Mereka cari kerja di luar Kota Blitar. Karena di Kota Blitar tidak cukup banyak memberikan lapangan pekerjaan.
Kami butuh pembangunan di sana sini termasuk sektor perdagangan dan industri. Kalau disebutkan kota perdagangan, tapi barangnya didatangkan dari luar kota, ini namanya perdagangan domestik.
Barangnya kota lain didagangkan di sini dan yang beli warga sini. Tapi, kalau produksi di sini, ada industri, itu barang diproduksi di sini, di jual di sini, jadi barang Kota Blitar, ini disebut perdagangan antar-daerah, barangnya dijual ke daerah lain. Jadi tidak terbalik.
Saya ingin membalik bahwa gagasan Kota Blitar sebagai kota perdagangan selama ini ternyata kurang, karena tidak ada produksi atau industri di Kota Blitar.
Makanya harus korelatif antara kota perdagangan dengan barang yang diproduksi di kota Blitar. Produksi itu yang dinamakan industri.
Kemudian, kalau terpenuhi soal itu, nantinya akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, menumbuhkan lapangan pekerjaan, dan tentunya Kota Blitar lebih maju.
Untuk menumbuhkan industri dan perdagangan dibutuhkan akses. Aksesnya, ini tentunya ada jalan tol yang kami inginkan. saya mendengar beberapa tahun belakangan sudah direncanakan jalan tol dari Kediri-Tulungagung sampai ke Blitar.
Bahkan ada pintu-pintu tol di Blitar. Nanti saya coba koordinasi dengan kepala daerah Mataraman Raya ini, bersama-sama, kami menghadap ke pemerintah pusat menanyakan progresnya (jalan tol) bagaimana dan arah pembangunannya bagaimana.
Kemudian, kira-kira pemerintah daerah apa yang dilakukan untuk mempercepat pembangunan tol ini. Saya bilang mempercepat, karena saya ingin membangun Kota Blitar lebih cepat, tidak lambat.
Makanya, saya langsung mengatakan apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan tol ini. Intinya kami siap dengan rencana pembangunan tol.
Tentunya, kalau akses itu sudah ada, penting untuk kemajuan daerah. Karena kalau melihat peta penduduk di Blitar Raya bisa lebih 1,3 juta jiwa, Tulungagung juga sekitar 1 juta jiwa, Kediri Raya hampir 2 juta jiwa.
Ini, kami di area yang jumlah penduduknya sekitar 4 jutaan jiwa, tapi tidak ada akses ekonomi berupa tol. Ini sangat ketinggalan.
Belum lagu Trenggalek. Trenggalek nanti juga bisa mengakses lewat Tulungagung. Saya pikir, ini sangat penting dan sangat strategis, serta menjadi kunci utama untuk membuka ekonomi di wilayah Mataraman. Akses tol harus cepat direalisasikan.
Beberapa daerah, kasus korupsi jadi momok. Mungkin ada tips dari Mas Ibin agar kepala daerah tidak mengarah ke sana (korupsi)?
Mas Ibin: Memang kasus korupsi sangat luar biasa banyak. Namanya anggaran besar sangat rawan. Seharusnya, semua pejabat termasuk kepala daerah harus berhati-hati dalam penganggaran maupun perencanaan. Pengawasan juga harus ketat.
Daya pikir kami harus obyektif dan profesional dalam pengelolaan anggaran. Jadi hampir susah dipastikan kepala daerah maupun birokrasi tidak terjebak dalam itu.
Ibaratnya, persis seperti kita naik motor. Naik motor itu, seumur hidup, tidak ada orang yang tidak pernah jatuh. Atau tiba-tiba menyerempet pasti ada . Sepandai-pandai kita berhati-hati, kadang-kadang masih nyenggol.
Bagi saya, yang penting berhati-hati dan berpedoman untuk mencukupkan diri. Kadang-kadang, kita tergoda karena merasa kurang terus. Gaya hidup juga berpengaruh. Mungkin pencegahannya seperti itu.
Saya dengan latar belakang multi, ya swasta ya birokrat, kami juga menyiapkan diri bagaimana menghindari dari hal-hal yang dilarang undang-undang itu.
Pilkada Kota Blitar 2024 sudah usai, tidak ada lagi 01 dan 02. Mungkin ada cara dari Mas Ibin merangkul masyarakat untuk membangun Kota Blitar supaya lebih baik?
Mas Ibin: Bagi saya, setelah pemilihan ini selesai, seluruh warga Kota Blitar adalah warga yang dipimpin wali kota . Kami tidak beda-bedakan. Mari bersama-sama membangun Kota Blitar tanpa membeda-bedakan.
Secara teori memang suda selesai. Tapi, masih ada perkara gugatan di MK. Karena memang proses hukum menyediakan untuk yang keberatan. Justru di situ proses demokrasi berjalan baik.
Terlepas dari itu, kami berusaha mendatangi simpul-simpul mengajak kerja sama mempersiapkan pembangunan Kota Blitar. Saya sepakat tidak ada 01 dan 02 lagi. Tidak membedakan lagi pendukung 01 dan pendukung 02.
Semua saya lihat sebagai warga Kota Blitar. Jika nanti suatu saat saya dilantik, semua warga harus difasilitasi untuk kemajuan Kota Blitar.
Terakhir Mas Ibin. Bisa disampaikan biodata Mas Ibin?
Mas Ibin: Saya lahir di pinggiran sebelah selatan Kota Blitar tepatnya di Dusun Mojo, Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Saya di situ (Dusun Mojo), SD di Minggirsari, lalu melanjutkan di MTSn 1 Kota Blitar di Karangsari dan Aliyahnya (MAN) di Jombang. Kuliah di Yogyakarta.
Setelah itu, saya kerja jadi ASN di Jakarta, di Sekretariat Jenderal KPU RI. Sebelum jadi ASN saya sudah menggeluti bisnis.
Sejak tingkat SMA, saya aktif di berbagai organisasi, ketika kuliah di Yogyakarta juga aktif organisasi. Saat ini, saya menjadi Wasekjen PP GP Ansor.
Jadi dalam dunia politik, sebenarnya saya sudah belajar sejak mengikuti organisasi di tingkat SMA.
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung
wawancara eksklusif Mas Ibin
Syauqul Muhibbin
Mas Ibin
Mas Ibin-Elim Tyu Samba
Kota Blitar
Jawa Timur
Jatim
Wawancara Eksklusif Zulia Mahendra, Putra Sulung Amrozi Pelaku Bom Bali yang Kini Cinta Indonesia |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Gubernur Khofifah, Sukses Bawa Jatim Jadi Provinsi Terdepan di Indonesia |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Ketua DPRD Jombang Hadi Atmaji, Optimisme Tinggi dari Kursi Legislatif |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sang Bunga Desa yang Majukan Wisata |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Gebrakan Bupati Gus Fawait, Warga Jember Gratis Berobat di Faskes se-Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.