Berita Viral

Nasib Istri Pejabat Kalbar Imbas Sopir Aniaya Dokter Koas di Palembang, Sering Nangis Bersalah

Begini nasib istri pejabat di Kalimantan Barat (Kalbar) imbas sopir aniaya dokter koas di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase IST
Tangkap layar penganiayaan dokter koas di sebuah cafe di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) Datuk, penganiaya dokter koas ditahan 

Duduk Perkara

Kasus ini berawal saat Lady Aurellia yang juga dokter koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri), Palembang, tidak terima dengan jadwal jaga yang dibuat Muhammad Lutfi.

Padahal Lutfi adalah ketua stase mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang.

Baca juga: Sosok Wanita Pemicu Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Desainer Kondang, Istri Pejabat Kalbar

"Korban ketua stase anak. Sudah 3 kali ganti jadwal jaga karena budak ini (Lady) tidak pernah puas selalu ngomong tidak adil padahal teman-teman sudah setuju," isi chat kronologi yang beredar di linimasa.

Tak terima dengan jadwal jaga koas, Lady diisukan mengadukan hal itu ke orang tuanya.

Langsung bertindak, ibunda Lady pun mengajak dokter koas Lutfi untuk bertemu dan membincangkan soal jadwal jaga koas tersebut.

Namun tak disangka, pertemuan itu berakhir ricuh.

"Wong 3 ini (korban dan dua dokter koas lain) ini diam khusyuk dengarkan celotehan mak Lady tapi dianggap tidak respon. Si driver mak Lady mulai tidak senang, sudah mulai menarik baju Lutfi dan 1 teman koas perempuan dan akhirnya emosi si driver, terus terjadilah seperti yang di video," isi chat kronologi.

Akibat insiden penganiayaan tersebut, dokter koas Lutfi harus dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.

Lutfi mengalami luka memar di wajahnya akibat dipukuli sopir Lady.

Atas kasus tersebut, dosen sekaligus dokter bedah dr Hendra Cipta pun mengurai keprihatinannya.

dr Hendra Cipta tak terima muridnya yakni Lutfi dianiaya perkara jadwal jaga koas.

Menurut dr Hendra Cipta, tindakan yang dilakukan diduga oleh sopir dan ibunda Lady itu adalah aksi sok jago yang tak patut dicontoh.

"Kasian muridku, walau aku bukan dosen tetap FK Unsri. Hatiku tercabik-cabik ada muridku dipukuli orang lain. Murid ini mau jadi dokter, bukan mau jadi petarung MMA. Mudah-mudahan keadilan akan segera diberikan. Negeri ini gak ada tempat untuk orang-orang sok jago menggunakan kekerasan apalagi di depan umum," tulis dr Hendra Cipta dalam postingannya.

Karenanya, dr Hendra Cipta menggaungkan tagar guna meminta keadilan untuk dokter koas Lutfi.

Dalam tagar tersebut, tersemat julukan yang diduga untuk Lady yakni julukan anak mama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved