Berita Viral

Beda Pengakuan Kepsek dan Orang Tua Soal Siswa SD Dipindahkan, Diduga Buntut Polemik Uang Lomba

Pengakuan berbeda diungkap Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) dan pihak orang tua siswa inisial JS.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Ist
JS dan orang tuanya menerima hadiah  Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi 

Mayanti menambahkan, DPRD akan turut memantau proses mediasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa.

Apabila mediasi tersebut tidak membuahkan hasil, Komisi I DPRD Tanjungpinang siap memanggil pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan, untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas.

“Kami berharap polemik ini bisa segera diselesaikan melalui mediasi. Namun, jika tidak ada titik terang, kami akan mengambil langkah lebih lanjut sesuai tugas dan fungsi kami di Komisi I,” ujarnya.

Masalah ini menjadi perhatian serius DPRD Tanjungpinang karena menyangkut masa depan pendidikan siswa berprestasi dan kredibilitas sistem pendidikan di daerah tersebut. 

Awal Mula Viral

Siswa SD yang memenangkan lomba itu adalah JS (10).

Ia bersekolah di SD di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Disebutkan bahwa JS mengikuti lomba di tingkat Provinsi di Batam tanpa difasilitasi pihak sekolah.

Adapun, JS mendapat hadiah juara satu lomba pidato berbahasa melayu di Kota Batam sebesar Rp 4 juta.

Karena potongan dari pihak sekolah, sang anak hanya mendapat Rp 1,9 Juta.

"Anak saya ini lomba pidato tingkat provinsi di Batam tepatnya di hotel Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, sampai singkat ceritanya anak saya juara ini kembali ke sekolah dengan uang yang kita serahkan ke sekolah terlebih dahulu, tidak kita langsung mengambil inisiatif sendiri, walupun tanda tangan kita sendiri," ujar orang tua siswa dilansir dari X @Miss Tweet via TribunSumsel.

Mulanya orang tua JS bermaksud untuk menjaga adat, akhirnya semua uang lomba diberikan dulu pada pihak sekolah.

 "Karena untuk menjaga adat kita serahkan uangnya ke sekolah dulu pak, mana secara mengenai uangnya, istri saya bilang kepala sekolah potong 50 persen, jadi anak saya ini menangnya jumlah uangnya itu Rp 4 Juta, dipotong pajak jadi terima bersih Rp 3,8 juta. Karena dibagi dua jadi Rp 1,9 juta, "ungkap orang tua siswa.

Dalam pengakuannya itu, orang tua siswa memang sempat mengatakan pada kepala sekolah bahwa jika uang tersebut diambil maka ia tak ikhlas dan tak ridho.

 "Tapi kan gak kayak gitu juga caranya, dia (kepala sekolah) tak terima langsung berkelit-kelit jadi langsung saya karena bentuk kecewa tadi jadi saya memang ada bilang kalimat saya tidak ikhlas ini saya tidak ridho saya minta uang dikembalikan kepada saya, nah besoknya anak saya ini dipindahkan dia," jelas orang tua JS.

Menurut informasi yang bereda, JS memang dari dulu kerap mengikuti lomba dan mendapatkan juara.

Diungkapkan orang tua JS, jika dulu setiap JS mendapatkan hadiah lomba tak ada pemotongan dari pihak sekolah.

Rupanya semenjak kepala sekolah yang baru, hadiah lomba dipotong oleh pihak sekolah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved