Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

Imbas Polisi Penembak Mati Pelajar di Semarang Dipecat, LBH Minta Kapolrestabes Bertanggung Jawab

Aipda Robig Zaenudin, polisi yang tembak mati pelajar di Semarang, akhirnya dipecat. Keluarga korban sebut belum cukup dan tuntut ini!

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng
Aipda Robig Zaenudin, polisi yang tembak mati pelajar di Semarang, dipecat dari Polri. 

Sewaktu penembakan itu, tangan Satria menggantung di pundaknya.

"Habis ketembak, dor, langsung lemes," terangnya.

Dia menyadari adanya penembakan tersebut.

Begitupun pemboncengnya Satria.

Namun, Satria tidak menyadari kalau pelurunya masuk ke tangan.

Selanjutnya, dia mengantar Satria  ke rumah temannya. 

"Saya lalu pulang lalu cek di rumah. Ternyata cuma sobek (bagian dada). Saya bersihkan terus tidur. Kalau Satria katanya langsung ke rumah sakit," paparnya.

Terkait korban Gamma, AD mengaku tidak mengetahuinya secara pasti karena selepas penembakan ketiga motor berpisah.  

Bahkan, dia baru tahu Gamma meninggal dunia pada sore hari menjelang magrib atau hampir 18 jam paska kejadian.

"Kami dan Gamma satu organisasi (paskibra) tapi tidak terlalu dekat karena dia adik kelas. Saya lebih dekat ke Satria,"

Akibat kejadian itu, AD mengaku trauma.

Orangtuanya tak memperbolehkan lagi keluar malam lebih dari pukul 22.00 WIB.

"Itu pertama kali keluar malam jam segitu. Biasanya mentok jam 10 malam," ungkapnya.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (LBH Petir) Jawa Tengah Zainal Abidin mengatakan, sudah memberikan pemahaman kepada kliennya untuk memberikan kesaksian tanpa kebohongan.

"Saya sampaikan ke AD berikan keterangan yang  kamu lihat dan jangan takut," bebernya.

Sebelumnya, Kapolrestabres Semarang Kombes Irwan Anwar memberikan pernyataan berbeda dalam kasus ini. 

Dikatakan, penembakan itu terkait tawuran antar geng. 

Kombes Irwan Anwar bahkan membeberkan dengan rinci rencana tawuran hingga detik-detik pengejaran motor antara dua geng yang batal tawuran. 

"Di peristiwa ini ada kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain. Si pengejar ini, membawa senjata tajam. Ini yang disaksikan anggota dan berniat mengejar," katanya. 

Namun, lanjut Irwan,  yang dikejar masuk gang, ada 100 meter dari peristiwa ini.

"Posisi almarhum ada di motor pertama. Ditengah. File ini kami dapatkan dari Alfamart," ungkapnya.

Di bagian lain, Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Aris Supriyono, justru menyebut penembakan itu tak ada kaitannya dengan tawuran. 

Menurut Kombes Aris, motif Aipda Robig menembak mati siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang itu karena kesal.

Hal itu berdasarkan pemeriksaan dari pelaku.

Menurut Aris motif penembakan Aipda RZ karena kesal kena pepet saat pelaku akan pulang dari kantor ke rumahnya.

Saat itu korban dianggap telah mengganggu jalannya.

"Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet," kata Aris yang juga hadir dalam RDP Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (3/12/2024).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kompolnas : Sidang Etik Tak Mampu Ungkap Alasan Aipda Robig Tembak Pelajar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved