Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri

Alasan Pembunuh Satu Keluarga Guru di Kediri Sisakan Anak Bungsu Masih Hidup, Iba Lihat Ponakannya

Alasan Yusa Cahyo Utomo (35), pembunuh satu keluarga di Kediri tak menghabisi semua korbannya terkuak. Ternyata masih ada iba.

Editor: Musahadah
kolase surya/isya anshori
Yusa Cahyo Utomo, tersangka pembunuh satu keluarga guru di Kediri. 

SURYA.CO.ID - Terungkap alasan Yusa Cahyo Utomo (35), pembunuh satu keluarga di Kediri tak menghabisi semua korbannya pada Rabu (4/12/2024). 

Dalam aksinya, Yusa Cahyo Utomo masih membiarkan satu korban yakni SPY (11) masih bernafas saat ditinggalkan di lokasi kejadian.

Sementara tiga korban lain, Agus Komarudin (41), ibu, Kristina (37) dan kakak kandung SPY, CAW (14) sudah tak bernyawa saat ditinggal. 

Tiga korban tewas ini tak lain adalah kakak kandung Yusa, Kristina, suami dan anak sulungnya. 

Sementara SPY adalah anak bungsu dari Kristina dan Agus. 

Baca juga: Sosok Pemicu Yusa Sakit Hati hingga Nekat Bunuh Satu Keluarga Guru di Kediri, Mau Nikah Lagi Ditolak

Saat ditemukan, dua hari setelah pembunuhan atau pada Jumat (6/12/2024) pagi, SPY masih bernafas meski mengalami luka parah di bagian kepala. 

Nyawa bocah 11 tahun itu tertolong dan kini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara, Kediri. 

Kepada penyidik Polres Kediri, Yusa mengaku sengaja meninggalkan SPY masih hidup.  

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama, Yusa mengaku merasa kasihan kepada SPY, anak bungsu kakaknya. 

"Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya, dia merasa kasihan pada yang paling kecil," ujar AKP Fauzy dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024) kemarin. 

Dalam kronologinya, AKP Fauzy menuturkan setelah menghabisi Kristina dan Agus di dapur, Yusa mendapati kedua anak korban, CAW dan SPY yang terbangun karena mendengar keributan di bagian belakang rumah. 

CAW berlari ke ruang tengah, diikuti oleh SPY.

Yusa mengejar dan memukul CAW di bagian kepala sebanyak dua kali hingga tak bergerak lagi. 

"Setelah itu, tersangka kemudian memukul SPY satu kali di kepala," imbuhnya. 

Meski SPY terluka parah dengan kondisi bercucuran darah, ia masih bisa bergerak dan merangkak ke arah tempat tidur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved