Berita Viral

Aktivis Sosial di Yogya Gelar Teatrikal Jualan Es Teh, Desak Gus Miftah dicopot Dan Surati Prabowo

Kali ini Baharuddin Kamba aktivis sosial asal Kota Yogyakarta, menyurati Presiden Prabowo Subianto, ia mendesak Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah

Editor: Wiwit Purwanto
Tribunnews kolase
Baharuddin Kamba aktivis sosial asal Yogyakarta, aksi tunggal teatrikal menjadi seorang penjual es teh dan menawarkannya sembari berjalan kaki. Aksi itu dilakukan Kamba di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Kamis (5/12/2024). 

Sementara itu, Sunhaji mengaku tidak memasukkan ucapan Gus Miftah ke dalam hati.

"Saya tidak tahu ada kejadian seperti ini saya seperti biasa berjualan tawar menawar dengan pembeli."

"Saya enggak ngerti jadi viral di media sosial dan itu bukan saya yang buat," ungkapnya dalam sebuah video di media sosial X, dikutip pada Rabu.

Sunhaji mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, ia memang mendengar apa yang dikatakan Gus Miftah.

Namun, dirinya mengaku enggan terbawa perasaan alias baper.

Baca juga: Nasib Sunhaji Berbalik 360 Derajat Usai Dihina Gus Miftah, Penerima PHK Kini Jutawan Anggota Banser

"Saya bisa mendengarkan (Gus Miftah) tapi tidak dimasukkan ke hati kata-kata Gus Miftah," ucap dia.

Ia mengaku memang kerap berjualan ketika ada acara shalawatan atau pengajian yang pesertanya banyak atau mengundang pendakwah ternama.

Namun, dalam acara yang videonya viral itu, es teh dan air mineral yang dijajakannya belum laku sama sekali.

"Waktu itu belum laku sama sekali, karena saya baru masuk lokasi saat itu," jelas Sunhaji.

Diketahui, beredar video yang merekam momen Gus Miftah diduga menghina penjual es teh di sebuah acara di Magelang.

Peristiwa tersebut tepatnya terjadi saat tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 lalu.

Dalam potongan video viral itu, terlihat Gus Miftah bertanya dan melontarkan kata umpatan.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol ***** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? 

Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)" ucap Gus Miftah dari atas panggung yang membuat para jemaah tertawa.

"Dolen ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)" lanjut Gus Miftah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved