Berita Viral

Sosok Chamimah Guru di Surabaya Ngajar Selama 63 Tahun dengan Gaji Rp 300 Ribu, Adik Try Sutrisno

Inilah Sosok Chamimah, seorang guru di Surabaya yang Ikhlas Ngajar Selama 63 Tahun dengan Gaji Rp 300 Ribu per bulan.

instagram
Chamimah, Guru di Surabaya Ngajar Selama 63 Tahun dengan Gaji Rp 300 Ribu. 

SURYA.co.id - Sosok Chamimah, seorang guru di Surabaya jadi sorotan karena pengabdiannya untuk pendidikan di Indonesia begitu luar biasa.

Ia sudah lebih dari 63 tahun mengajar, mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia.

Chamimah ikhlas menjalankan perannya sebagai guru meski selama puluhan tahun itu ia digaji cuma Rp 300 ribu per bulan.

Guru Chamimah menjadi viral karena pengalaman mengajar yang sudah lama dan gajinya termasuk sedikit.

Baca juga: Kehidupan Sederhana Guru Supriyani dengan Gaji Rp 300 Ribu, Pulang Mengajar Bantu Suami di Kebun

Guru Chamimah ternyata adik dari mantan wakil presiden Indonesia yang bernama Tri Sutrisno.

Netizen banyak berkomentar soal viralnya guru Chamimah yang merupakan adik mantan wakil presiden Indonesia tersebut.

Mengutip dari Instagram @undercover.id, ada netizen memberi komentar untuk menyejahterakan masa tua guru Chamimah tersebut.

Melansir dari Kompas.com, Chamimah ternyata sempat viral juga pada tahun 2020 silam.

Warga Jalan Genteng Muhammadiyah itu dinyatakan lulus dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada usia 78 tahun.

Selama empat tahun, nenek Chamimah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Surabaya

Ia diwisuda bersama 1.139 sarjana dari berbagai jurusan pada Selasa (24/11/2020).

Chamimah menyelesaikan tugas akhir yang berjudul "Kecerdasan Bahasa Anak Usia Dini Kelompok A TK Masa Putra Bhakti Surabaya Tahun Pelajaran 2019-2020".

Perempuan yang mengaku adik mantan Wakil Presiden Try Sutrisno tersebut mengajar di TK Masa Putra Bhakti sejak 1963 dan telah menjadi guru TK selama 57 tahun.

Chamimah mengaku bersyukur bisa menyelesaikan perkuliahan selama empat tahun. Selama kuliah, ia mengaku tak pernah bolos kuliah. Ia hanya akan izin tidak masuk kelas saat tak enak badan.

"Saya tidak pernah bolos kuliah, tidak masuk saat saya merasa tidak enak badan saja," ujar dia.

Walaupun sudah berusia lanjut, Chamimah bercerita bahwa ia senang menjalani kuliah walaupun rekan kuliah seusia cucunya.

Menurutnya, rekan kuliah di kampus selalu menyemangati Chamimah untuk kuliah tepat waktu.

"Justru mereka yang memotivasi saya untuk terus belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu," kata Chamimah.

Baginya, menuntut ilmu tidak terhalang usia.

"Selama kita bersungguh-sungguh, tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu," ujar dia.

Dia merasa nyaman berkuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya karena ditunjang dengan sarana dan dosen-dosen yang sabar dan mumpuni.

Sementara itu, saat dikonfirmasi pada Rabu (25/11/2020), Humas Universitas Muhammadiyah Surabaya Radius Setiawan membenarkan bahwa dalam wisuda ke-46 kemarin pihaknya mewisuda sarjana berusia 78 tahun.

"Kami secara inklusif membuka kesempatan belajar bagi siapa pun selama memiliki tekad dan ikhtiar yang kuat dalam menuntut ilmu," kata Radius.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved