Berita Malang Raya

Gunung Geger di Malang Selatan Longsor, Jalur Pantai Kondang Merak Ambles dan Tersendat

Gunung Geger longsor, membawa lumpur atau bebatuan kecil dan batu besar juga ikut ambrol. Termasuk, juga banyak pohon besar yang tumbang dari atas

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Imam Taufiq
Para warga Desa Sumberjo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, beramai-ramai membersihkan bebatuan dan pohon yang longsor dari Gunung Geger, Sabtu (30/11/2024). 

SURYA.CO.ID, MALANG - Hujan deras yang terjadi selama beberapa hari ini, membawa bencana di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).

Bukan hanya banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, namun jalur wisata ke sejumlah pantai di Malang Selatan juga tersendat. 

Di antaranya, jalur ke Pantai Kondang Merak, Pantai Banyu Meneng, Pantai Ngliyep, Pantai Pasir Panjang dan Pantai Modangan, yang ada fasilitas paralayang.
 
Penyebabnya, karena Gunung Geger yang ada di Dusun Bandarangin, Desa Sumberjo, Kecamatan Pagak, longsor. 

Celakanya, longsoran itu bukan cuma membawa lumpur atau bebatuan kecil, namun batu besar juga ikut ambrol. 

Termasuk, banyak pohon besar yang tumbang dari atas gunung yang punya ketinggian sekitar 300 meter itu. 
Begitu ambruk, pohon itu ikut longsor bersama bebatuan. 

Dampaknya, menutup jalan raya dari Kecamatan Kepanjen, menuju ke Kecamatan Pagak, Bantur dan Donomulyo. 

"Kejadiannnya bersama hujan deras. Itu seperti jadi langganan longsor di Gunung Geger itu," ungkap Didik, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pagak, yang setiap hari pergi pulang melalui jalur di Gunung Geger, karena bekerja di kantor notaris Kecamatan Pakisaji, Sabtu (30/11/2024).

Menurutnya, longsornya Gunung Geger yang pohon jatinya banyak ditebang itu, bukan cuma menyebabkan jalan wisata pantai itu tertutup bebatuan besar dan pohon. 

Namun, yang membahayakan buat pengendara, di antaranya, jalan yang baru dirabat dengan cor sekitar 7 bulan lalu ikut ambles. 

Amblesnya jalan cor itu, karena tanah di bawahnya tergerus air sehingga membahayakan jika tak segera diperbaiki, terutama saat malam hari. 

"Wong, baru dicor kok bisa ambles. Itu sangat membahayakan, karena tak bisa dilewati. Namun, jika malam hari, kalau tak ada yang menjaganya ya bisa membuat pengendara celaka," ungkapnya.

Sementara, anggota DPRD Kabupaten Malang empat periode dari PDIP, Ny Suma'i yang rumahnya hanya berjarak 1 km dari TKP longsornya jalan itu mengatakan, longsornya Gunung Geger itu terjadi pada Kamis (28/11/2024) siang. 
Tapi, dampaknya hingga Sabtu (30/11/2024) sore ini, sehingga membuat warga was-was, karena hujan terjadi setiap siang hari. 

Selain itu, kondisi jalannya masih sangat licin, meski luberan lumpur yang bekas dari tanah longsor itu sudah dibersihkan oleh para warga. 

"Tadi siang atau pukul 12.00 WIB, juga turun hujan lagi, sehingga kian membuat jalan itu licin dan membahayakan buat pengendara sepeda motor. Untuk antisipasi bahaya, ada warga yang suka rela untuk mengatur arus lalu lintas itu secara bergantian," tutur Suma'i, yang tiap hari berangkat ngantor lewat Gunung Geger itu.

Ia minta ke warga, jika tak ada kepentingan yang mendesak, sebaiknya dihindari dulu melintas di TKP itu, terutama saat hujan. Sebab, dikhawatirkan ada bencana susulan. 

"Pohon yang tumbang dan terbawa longsor itu, sepertinya sudah rapuh atau usianya sudah tua," ungkap anggota Komisi IV, yang mengurusi Kesra.

Begitu juga, H Cholik, Ketua DPC PKB yang tiap hari lewat jalur di Gunung Geger, juga mengimbau warga agar berhati-hati jika melintas di TKP itu. 

Sebab, kondisi jalannya licin dan banyak yang rusak akibat tertimpa bebatuan besar dan pohon besar dari atas bukit setinggi 25 meter. 

Bahkan, ada bebatuan yang sampai sulit ditepikan saat menutup tengah jalan, karena berukuran sangat besar, sehingga puluhan warga tak mampu mendorongnya. 

"Kami minta agar Dinas Bina Marga segera menurunkan alat beratnya, buat membersihkan lumpur dan memperbaiki jalan yang ambles itu," ujar anggota DPRD Kabupaten Malang tiga periode ini.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved