Berita Viral

Kabar Baik Aipda WH Usai Terancam Dituntut Balik Guru Supriyani, Pakar Ungkap Sebaliknya: Gak Yakin

Kabar baik menghampiri Aipda WH setelah sempat terancam ditutut balik oleh kubu guru Supriyani. Pakar psikologi Reza Indragiri ungkap sebaliknya.

|
kolase youtube
Aipda WH dan Supriyani. Ada Kabar Baik Aipda WH Usai Terancam Dituntut Balik Guru Supriyani, Pakar Ungkap Sebaliknya. 

SURYA.co.id - Kabar baik menghampiri Aipda WH setelah sempat terancam ditutut balik oleh kubu guru Supriyani.

Menurut pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, guru Supriyani tak betul-betul berniat memburu pihak-pihak yang memenjarakannya.

Itu artinya, masih ada peluang Aipda WH tak akan dituntut balik oleh guru Supriyani.

Keyakinan Reza Indragiri ini didapat setelah dia berbincang langsung dengan guru Supriyani dan kuasa hukumnya dalam podcast di salah satu channel youtube. 

Saat itu guru Supriyani ditanya apakah dia benar-benar ingin memburu pihak manapun yang memenjarakan dia, baik lewat jalur pidana maupun etik. 

 

Baca juga: SOSOK Taufiqul Ulum, Driver Truk Yang Raih Juara Ketangkasan Nyetir Truk Besar Di Jepang

Baca juga: Tabiat Rohidin Mersyah Gubernur Bengkulu yang Kena OTT KPK, Palak Anak Buah untuk Dana Maju Pilgub

Guru Supriyani yang kerap tertangkap kamera berwajah muram itu sambil tersenyum-senyum mengatakan iya. 

Menurut Reza, senyum guru Supriyani itu bukan senyum yang tulus karena pasti ada beban dalam hatinya. 

"Sambil tersenyum-senyum. Menurut saya bukan senyum yang tulus, pasti ada beban dalam hati. Beliau tetap bersikukuh mengatakan, iya, saya akan memburu mereka," ungkap Reza mengungkap reaksi guru Supriyani saat itu, dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Jumat (22/11/2024). 

Meski Supriyani mengatakan iya, namun dalam hati kecil Reza justru menangkap sebaliknya.   

"Tapi hati kecil saya mengatakan tidak teryakinkan bahwa itu sepenuhnya suara hati dari suara guru honorer bernama Supriyani," tegas Reza.

Apakah Reza melihat itu keinginan kuasa hukumnya? 

Pakar psikologi forensik ini mengaku tidak tahu. "Tapi saya tidak teryakinkan itu murni suara hati ibu Supriyani," tegasnya. 

Sementara itu dikutip dari tayangan diskursus.net yang menyiarkan obrolan Reza Indragiri bersama guru Supriyani dan Andri Darmawan terungkap fakta-fakta tak terduga. 

Supriyani yang didampingi Andri Darmawan tak hanya ingin memperkara orang-orang yang telah menjerumuskan dia dalam perkara pidana, guru Supriyani juga menginginkan mereka di tahan, sama seperti dia. 

Saat ditanya rencananya ketika nanti dinyatakan bebas tidak bersalah, Supriyani dengan tegas menyebut akan menempuh jalur hukum.

"Mungkin besok seandainya saya terbebas dari hukuman, supaya bisa juga merasakan apa yang saya rasakan saat ini.

"Orang-orang yang telah membuat saya menderita, supaya dia juga bisa merasakan apa yang saya rasakan selama ini," katanya. 

Reza lalu menanyakan apakah dia tidak capek menjalani proses hukum sanga sangat panjang, Supriyani menyebut ada kuasa hukum yang siiap membantu dan mendampinginya. 

Apakah Supriyani juga ingin mereka merasakan mereka tinggal di penjara? 

Baca juga: Bikin Onar dan Tawuran di Lidah Kulon Surabaya Barat, Motor Gerombolan Remaja Dibakar Warga

Baca juga: Sulitnya Keluarga Guru Supriyani Mau Gelar Doa Bersama, Malah Dilempar ke Polres, Begini Endingnya

Guru SD ini mengangguk, "Supaya dia juga bisa merasakan," katanya.  

Bagaimana kalau tidak dipenjara?

Supriyani mengaku akan kecewa. 

Menurutnya keadilan itu akan terealisasi ketika pihak-pihak tersebut bisa merasakan apa yang dia rasakan. 

Andri Darmawan, kuasa hukum Supriyani menambahkan, selama enam bulan Supriyani telah merasakan penderitaan karena kasus ini, 

Bahkan Supriyani dan suaminya tidak bisa berpikir untuk bekerja sejak dilaporkan bulan April 2024. 

"6 bulan ibu Supriyani merasakan, tertekan batinnya. Seseorang lemah, merasa terintimidasi terus, sampai akhirnya ditahan, itu mereka ingin menuntut pertanggugjawaban," katanya.

Menurut Andri, apabila Supriyani dibebaskan dan selesai perkaranya, hal ini akan membuat enak pihak-pihak tersebut.   

"Enak dong mereka. Ibu Supriyani sudah kehilangan kebebasan beberapa hari, kenyamanan dalam hidup. Terus orang-orang ini mau di ini (lepaskan) aja dong. Kan tidak adil dong bagi ibu Supriyani," katanya. 

Apalagi, lanjutnya, proses etik saat ini sedang berjalan di kepolisian dan kejaksaan, dan itu tidak mungkin dihentikan begitu saja.

"Ini harus dituntaskan agar ini menjadi pembelajaran, bahwa kegiatan-kegiatan kriminalidasi, ada punishman-nya. Ada penghukuman," katanya. 

Sebagai lembaga bantuan hukum, Andri merasa memiliki idealisma untuk memberikan pembelajaran berharga di perkara ini bahwa penyalahgunaan wewenang dan merekayasa kasus ada hukumannya. 

Pernyataan guru Supriyani yang akan memburu orang-orang yang memenjarakan tidak meyakinkan Reza Indragiri.
Pernyataan guru Supriyani yang akan memburu orang-orang yang memenjarakan tidak meyakinkan Reza Indragiri. (kolase nusantara tv/tribun sultra)

Sementara dalam kode etik ada larangan tindakan yang tidak boleh dilakukan penyidik, manipulasi atau rekayasa kasus dan keberpihakan.

Secara pidana, Andri bertekat akan melaporkan pihak-pihak ini dengan laporan palsu. 

"Mereka juga harus dilaporkan polisi, diproses di BAP, supaya adil," tegas Andri. 

Baca juga: Sosok Pengacara yang Laporkan Iptu Rudiana, Aep dan Abdul Pasren Soal Keterangan Palsu di Kasus Vina

Baca juga: KRONOLOGI Walimurid Beda Pilihan Politik 3 Siswa TK di Rembang Jadi Korban, Di Keluarkan Sekolah?

Supriyani Tak Punya Dendam

Seperti diketahui, kuasa hukum guru Supriyani, Andri Darmawan, sebelumnya sempat menggebu-gebu bakal melaporkan balik Aipda WH.

Bahkan, pihak-pihak lain yang ikut menjerumuskan Supriyani ke dalam kasus pidana, bakal dituntut balik.

Namun, guru Supriyani baru-baru ini justru memberikan pernyataan lain.

Supriyani mengungkapkan dirinya tak menyimpan dendam dengan keluarga Aipda WH menuduhnya memukuli anak mereka.

Ia juga meminta hubungan keluarganya dengan Aipda WH tetap terjalin seperti dulu usai kasus ini selesai di persidangan.

"Kalau saya tidak ada dendam ya. Dan saya harapkan untuk ke depannya tidak ada dendam diantara keluarga saya dengan keluarga Pak Bowo (Aipda WH)," ungkapnya saat ditemui Rabu (20/11/2024), melansir dari Tribun Sultra.

"Mudah-mudahak kita tetap menjalin hubungan kekeluargaan seperti biasanya," lanjut Supriyani.

Sementara itu, PN Andoolo mengagendakan pembacaan putusan majelis hakim atas dakwaan perkara yang menjerat Supriyani pada Senin 25 November 2024 atau bertepatan di HUT PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). 

Supriyani mengaku tak ada persiapan khusus dirinya dan keluarga menjelang sidang putusan.

"Kalau persiapan khusus tidak ada ya karena keluarga masih di kampung di Konsel, sementara saya di Kendari bersama pengacara," ujarnya.

Namun, dia berharap majelis hakim bisa memberikan putusan yang seadil-adilnya bagi darinya dan vonis bebas tanpa syarat.

"Persiapan saya tidak ada Intinya saya berdoa mudah-mudahan hasilnya memuaskan, itu saja," tutur Supriyani.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Baca juga: Ini yang Dilakukan Guru Supriyani Jelang Hadapi Sidang Vonis, Pengacara Yakin Bebas: Berdasar Fakta

Baca juga: Polisi Buru Pria Asal NTT yang Tega Tusuk Istri Sendiri Hingga Tewas Pakai Obeng dan Pisau di Gresik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved