Berita Kediri

Kisah Edi Hermanto dan Kopi Pasir Turki di Pare Kediri, Hadirkan Cita Rasa Unik

Edi Hermanto terinspirasi setelah melihat video di YouTube tentang cara menyeduh kopi tradisional asal Turki, yang menggunakan pasir panas

Penulis: Isya Anshori | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Isya Anshori
di Hermanto saat membuat kopi pasir Turki di kedai miliknya, Jumat (22/11/2024). 

SURYA.CO.ID, KEDIRI – Di tengah hiruk-pikuk Kampung Inggris Pare Kediri, Jawa Timur (Jatim), dan maraknya kedai kopi yang muncul saat ini, ada sebuah kedai kecil yang menawarkan pengalaman unik dalam menikmati secangkir kopi

Edi Hermanto, warga Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, memulai usahanya dengan berjualan kopi biasa sejak tahun 2017. 

Namun, inovasinya dalam menyajikan kopi pasir Turki, kini menjadi daya tarik tersendiri.  

Edi panggilan akrabnya terinspirasi setelah melihat video di YouTube tentang cara menyeduh kopi tradisional asal Turki, yang menggunakan pasir panas sebagai media memasak. 

Ia tertarik dengan metode ini yang tidak hanya unik, tetapi juga memberikan sensasi cita rasa yang berbeda. 

"Awalnya saya berjualan kopi biasa di Kampung Inggris selama empat tahun. Kemudian saya belajar tentang kopi pasir Turki dan mencoba membuat racikan kopi sendiri. Alhamdulillah, setahun terakhir saya membuka kedai ini," terang Edi, Jumat (22/11/2024).  
 
Di kedainya yang berukuran 4x2 meter, Edi menggunakan pasir steril yang dipanaskan dalam wajan untuk menyeduh kopi

Teknik ini melibatkan cezve atau ibrik, pot kecil khas Turki yang berisi bubuk kopi halus dan air dengan suhu sekitar 75°C. 

Bubuk kopi ini, akan dimasak hingga mendidih dan bergelembung, menandakan kopi siap disajikan.  

"Cara ini menghasilkan rasa yang lebih smooth, karena kopi dan airnya dimasak bersamaan. Saya menggunakan kopi robusta lokal Kediri dari lereng Gunung Kelud dan Medowo Kandangan yang memberi rasa khas," jelas Edi.  

Menu favorit di kedainya adalah kopi hitam dan kopi susu. Setiap hari, kecuali Minggu, Edi mampu menjual hingga 50 cangkir lebih, melayani pelanggan mulai dari pekerja hingga keluarga. 

Jam operasionalnya terbagi menjadi dua sesi, yakni pukul 07.00-13.00 dan 17.00-23.00 WIB.

"Kebanyakan yang datang memang dari kalangan pekerja," bebernya. 

Berada di lokasi strategis di Jalan PK Bangsa, tepatnya di sebelah kantor Bank BRI Cabang Pare, kedai Kopi Pasir Turki milik Edi tak pernah sepi pengunjung. 

Inovasinya dalam menghadirkan kopi dengan cita rasa tradisional ini, ternyata membuahkan hasil.  

"Perjalanan ini memang tidak mudah. Awalnya saya kesulitan mencari biji kopi, karena tahun lalu juga sempat gagal panen dari para petani, tapi sekarang alhamdulillah semuanya lancar," tutur Edi.  

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved