Berita Viral

Nasib Penjual di Sidoarjo Diajak Ngonten Dapat Beras 5 Kg, Kini Gigit Jari Hadiah Diambil Lagi

Telanjur menerima bantuan dari pasangan suami istri (pasutri), Hatip, penjual martabak di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), kini cuma bisa gigit jari.

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Instagram
Penjual martabak di Sidoarjo, Jawa Timur, jadi korban penipuan pasangan suami istri (pasutri) yang bikin konten bagi-bagi beras 5 kg 

Sopyah pun menyambut gelar barunya sebagai brand ambassador MS GLOW Beauty dengan penuh antusiasme.

Baca juga: Tangis Haru Wanita Purwakarta Ketemu Kakak usai Terpisah 40 Tahun, Sempat Dikira Sudah Meninggal

Baca juga: 12 Remaja dari Sidoarjo Berangkat ke Surabaya untuk Tawuran Kena Ciduk Polisi

Menurut Sopyah, hal ini membuka pintu lebar bagi dirinya untuk mewujudkan mimpi dan menyejahterakan keluarga.

“Saya senang sekali dan tidak pernah menyangka akan terlibat dalam sebuah produk kecantikan, apalagi yang sebesar Ms Glow Beauty. Terima kasih atas kesempatannya,” ujar Sopyah.

Sopyah mengungkapkan, pencapaiannya kali ini tak terlepas dari bantuan kerabat dekatnya yang mendaftarkan ia dalam program MS GLOW Mencari Brand Ambassador.

“Saya sangat bersyukur memiliki sahabat, teman, dan keluarga yang sangat mendukung, bahkan mendaftarkan saya dalam program MS GLOW ini. Semoga cerita hidup saya bisa jadi inspirasi dan penguat semangat bagi banyak perempuan di luar sana, bahwa kita semua berdaya dan pasti bisa,” imbuhnya.

Adapun penampilan Sopyah kini sudah berani mengenakan make up untuk menambah aura kecantikannya.

Sopyah tak lupa memoleskan bibir dengan lipstik warna merah jambu sesuai dengan skin tonenya.

Rambut Sopyah juga ditata rapi dan mengenakan kemeja putih polos.

Sambil berpose, Sopyah tampak tersenyum unjuk gigi.

Sebelumnya, Sopyah Supriati (22), terpaksa menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan sebagai kuli bangunan.

Untuk memuluskan penyamaran, wanita asal Indramayu, Jawa Barat itu sampai memotong pendek rambutnya bak laki-laki.

Semua ini dilakukan semata-mata untuk menghidupi adiknya, Samsul Ramadan (15).

Mereka tinggal berdua di sebuah rumah sederhana di atas tanah pemerintah di Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, setelah ibu meninggal dan sang ayah memutuskan merantau menjadi buruh serabutan.

Uang dari sang ayah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Sopyah dan Samsul.

Sopyah sampai rela putus sekolah sejak beberapa tahun lalu. Kini, Samsul pun turut putus sekolah karena biaya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved